Peristiwa Daerah Taubat Nusantara

Ribuan Warga Bali Gelar Doa Bersama untuk Nusantara Bersatu

Rabu, 30 November 2016 - 12:51 | 81.75k
Doa bersama dalam rangka gelar Nusantara Bersatu di Lapangan Nitimandala Renon Denpasar, Rabu (30/11/2016). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Doa bersama dalam rangka gelar Nusantara Bersatu di Lapangan Nitimandala Renon Denpasar, Rabu (30/11/2016). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
FOKUS

Taubat Nusantara

TIMESINDONESIA, BALI – Masyarakat Bali juga menggelar doa bersama apel Nusantara Bersatu.  Ribuan orang mengikuti acara yang digelar di Lapangan Nitimandala Renon, Denpasar, Bali, Rabu (30/11/2016) siang.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX Udayana Mayjend TNI Kustanto Widyatmoko, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, para tokoh etnis lintas nusantara di Bali, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Apel Nusantara Bersatu 'Merah Putihkan' Jakarta

 Acara diawali dengan berbagai orasi tentang pentingnya kebhinekaan di Indonesia, pembacaan puisi dan doa bersama dari seluruh pemimpin agama di Bali. Acara ditutup dengan pentas seni budaya nusantara dan kirab pertunjukan tank Anoa dan Leopad.

BACA JUGA: Ribuan Masyarakat ikut Apel Nusantara Bersatu Di Alun-Alun Ponorogo

doa-bali-3KLD2W.jpg

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjelaskan, saat ini banyak generasi muda yang gagal memahami bahkan tidak mau paham soal ideologi bangsa.

BACA JUGA: Di Lampung Ulama Gelar Doa untuk Negeri

"Tadi saat berorasi saya bertanya. Apakah aku adalah Indonesia atau Indonesia adalah aku. Apa itu Pancasila, mengapa Pancasila itu ada, dan bagaimana mengimplementasikannya?" ucapnya.

"Anak-anak muda sekarang semua pada gagal paham dan bahkan tidak mau paham tentang tentang ideologi bangsa ini. Kalau semua pertanyaan tadi dijawab, itu sangat lengkap, dan situasinya tidak seperti yang terjadi sekarang ini," ujarnya.

 Ia berharap agar tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pendidik agar mengajarkan tentang perbedaan dan kebhinekaan Indonesia dan jangan sekali-sekali mengajarkan tentang mempertebal perbedaan yang ada," ujarnya.

doa-bali-1uqOJ4.jpg

Lebih dari 1000 orang menggelar doa bersama dalam rangka gelar Nusantara Bersatu di Lapangan Nitimandala Renon Denpasar. Hari Rabu 30 November 2016.(foto Khadafi/Times Indonesia)

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, disaat kerukunan rakyat Indonesia sedang dalam cobaan, masyarakat Bali yang juga masyarakat Indonesia harus tetap damai dan kompak dan senantiasa berdoa memohon kepada Tuhan agar diberi kedamaian.

 "Melalui acara ini, kita berseru kepada seluruh masyarakat indonesia. Kita mohon dituntun dan disadarkan kembali bahwa kerukunan, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya. Kerukunan yang dilandasi cinta kasih umat sesama manusia dan dilandasi Pancasila dan Bhineka tunggal ika dalam wadah Indonesia," jelasnya. 

Menurut Ida, perbedaan tetap dibutuhkan untuk menambah warna warni kehidupan agar semakin indah. Selain itu, perbedaan merupakan dinamika dalam kehidupan.

Sementara itu, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Taufik As'adi menambahkan, Indonesia harus bersyukur memiliki perbedaan karena dari perbedaan itu Indonesia bisa belajar banyak hal seperti toleransi, kerukunan, kehamonisan, dan sebagainya. 

doa-bali-2Qmvc6.jpg

"Bali sebagai pusat pariwsata dunia harus menjadi pelopor kedamaian dalam kebhinekaan. Inilah yang harus diperjuangkan terus menerus di negeri ini," ujarnya. 

Menurutnya, Bali yang berada diperingkat dua dalam implementasi keharmonisan dalam kebhinekaan agama, suku, ras dan golongan harus terus menjaga keharmonisan yang sudah ada.  "Di Indonesia, nomor satunya ada di NTT, dan nomor 2 ada di Bali soal kerukunan hidup antaraumat beragama. Ini harus ditingkatkan di masa yang akan datang," ujarnya. 

MUI Bali juga menghimbau, dimana pun umat Muslim beraksi harus tetap menjaga kedamaian, kebhinekaan dan keharmonisan. Terkait rencana umat Islam di Bali yang berencana ke Jakarta tanggal 2 Desember nanti, Taufik mengaku tidak tahu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES