Foto

Menyingkap Surga Tersembunyi di Balik Hutan Baluran

Sabtu, 29 Mei 2021 - 22:36 | 765.81k

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Mendapat informasi masih ada sebuah kampung terpencil dan terisolasi di Jawa Timur, membuat Pemprov Jatim melalui Bappeda provinsi bergerak. Dengan mengoordinir CSR Forum dan Intergovernmental Organization (IGO) dunia, Jumat (28/5/2021) rombongan besar tersebut berangkat menembus segala rintangan menuju kampung Merak. 

Kenapa begitu penting ke sana? Ada masalah serius di tempat ini. Kampung Merak, memiliki banyak anak putus sekolah. Terletak di kawasan hutan Taman Nasional Baluran Situbondo yang mempunyai luas 25.000 ribu hektare, membuat warga kampung Merak terisolir. 

Tak ada listrik, sinyal, juga akses yang baik. Jalan menuju kampung Merak hanya dapat ditempuh jalur darat dengan medan yang berat. Opsi lain, memutar cukup jauh menggunakan jalur laut. Dua pilihan itu pun tergantung pada kemurahan hati sang cuaca.

Jalur darat menjadi lumpur yang tak bisa dilewati kala musim hujan. Sementara jalur laut penuh dengan resiko apabila ombak sedang kencang.

Praktis, kampung ini tak tersentuh pembangunan. Satu-satunya fasilitas belajar adalah SD Merak, itupun merupakan sekolah filial atau kelas jauh yang berinduk ke SDN 1 Sumberwaru, Situbondo.

Lulus SD, anak-anak kampung Merak tak bisa melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) apalagi Sekolah Menengah Atas (SMA). Akhirnya menjadi peternak sapi adalah pilihan yang paling rasional.

Rombongan Pemprov Jatim bersama Bupati Situbondo sebagai tuan rumah, bergerak sebelum fajar menyingsing. Jalur darat hanya dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dengan jarak 12 kilometer. 

Baru satu kilometer berjalan, suasa kerasnya hutan Baluran mulai terasa. Batuan menghantam roda-roda motor, tanah kering menghasilkan debu yang bertebaran menyapu wajah. 

Kondisi itu membuat banyak rombongan terjatuh, tak terkecuali sang bupati. Tapi perjalanan harus terus dilanjutkan. Sesekali gerimis juga mengguyur para rider dadakan ini. 

"Lanjut terus, semangat! Kapan lagi dapat pemandangan seindah ini," seru Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangungan Daerah Bappeda Jatim, Ikmal Putra kepada rombongan. 

Memang benar, pemandangan hutan di utara pulau Jawa ini sangat indah. Savana luas nan hijau ditumbuhi sesekali pohon besar dengan aliran air di bawahnya. Gunung Baluran yang berdiri kokoh di tengah-tengahnya juga tak mau kalah menunjukkan pesonanya. 

Sementara itu di sisi utara, dari kejauhan nampak laut utara Jawa begitu biru dan tenang. Di sana lah rombongan wanita sedang mengarungi menggunakan kapal nelayan. Kurang lebih waktu yang ditempuh sama, satu jam lamanya. 

Namun karena tak ada pelabuhan, rombongan harus rela membasahi separuh tubuhnya untuk mendarat di kampung Merak. Perahu tak bisa benar-benar bersandar ke tepi. 

Bupati mengajak rombongan makan siang di salah satu spot indah TN Baluran. Menurut Bung Karna, sapaan akrab sang bupati, ada delapan titik pantai yang masih 'perawan' di sana. Semuanya tak kalah indah dengan yang ada di Pulau Dewata. 

"Walau pun kita sudah punya 20 destinasi wisata unggulan, bapak Bupati ingin pengembangan terhadap sektor pariwisata itu yang kini menjadi super prioritas ada 3, yaitu pasir putih, kemudian wisata religi  pondok pesantren salafi asyafiiyah, lalu kawasan Taman Nasional Baluran," jelas Tutik Margiyanti, Kepala Dinas Pariwisata. 

Namun sebelum membuka potensi wisata di Merak, Bung Karna ingin memberi perhatian terlebih dahulu terhadap kondisi masyarakat kampung Merak. Di mana ada kurang lebih 1000 penduduk dan 240 KK yang tinggal di sina yang sangat membutuhkan kebutuhan dasar masyarakat, baik itu kesehatan pendidikan, infrastruktur dasar seperti listrik, dan lainnya. 

"Dengan jalinan kerjasama dengan Bappeda provinsi Jawa Timur yang membina Forum CSR Jatim dan Internationalgovermantal Organization (IGO) dunia ini kami sangat terbantu," paparnya. 

Ia menjelaskan bahwa Bupati Bung Karna menargetkan realisasi Merak Menyala akan rampung dalam tiga tahun ini. Dengan sinergitas bersama Pemprov Jatim, pihaknya yakin warga kampung Merak tersenyum.


Fotografer : Adhitya Hendra
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Adhitya Hendra
Reaksi Anda
KOMENTAR

FOTO LAINNYA

KOPI TIMES