Peristiwa

Netizen Jombang Galang Koin untuk Nenek Paini

Jumat, 08 April 2016 - 12:45 | 77.06k
Nenek Paini (70), warga asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Jombang yang hidup di bawah garis kemiskinan. (foto: Mardiansyah T/JombangTIMES).
Nenek Paini (70), warga asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Jombang yang hidup di bawah garis kemiskinan. (foto: Mardiansyah T/JombangTIMES).

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kondisi ekonomi nenek Paini (70), warga asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, yang memprihatinkan memantik reaksi dari masyarakat.

Di jejaring Facebook, netizen atau para pengguna media sosial ramai-ramai menyerukan agar nenek Paini mendapat perhatian serius.

Baca Juga: Ya Allah, Masih Ada Warga Jombang yang Makan Nasi Basi

Selain meminta Pemerintah Kabupaten Jombang turun tangan, netizen juga berinisiatif mengumpulkan koin untuk disumbangkan kepada nenek Paini.

Sosialisasi tentang aksi galang koin untuk nenek Paini tersebut berlangsung dari grup ke grup.

Baca Juga: Begini Kondisi Rumah Nenek Paini yang Nyaris Ambruk

Beberapa akun yang memberi informasi, meminta netizen yang berminat memberi bantuan kepada nenek Paini agar datang pada hari Minggu (10/4/2016) pukul 07.30 WIB di kawasan Alun-Alun Jombang.

“Yang mau ikut acara berbagi untuk mbah Paini silahkan merapat hari Minggu 10 April 2016 pukul 07.30 WIB di Lapangan Tenis Alun-Alun, dan pukul 09.00 WIB akan berangkat ke lokasi,” tulis salah satu akun bernama Dewi Azizah.

Dalam aksi tersebut netizen mengatasnamakan diri sebagai Komunitas Peduli Kasih Jombang.

Sejak Kamis (7/4/2016) malam pukul 21.00 WIB hingga Jumat (8/6/2016) siang ini, netizen masih ramai membicarakan kondisi nenek Paini.

Bukan tanpa sebab, kondisi nenek Paini memang amat memprihatinkan. Ia tinggal sendiri di rumah yang hampir ambruk.

Parahnya lagi, rumah yang ditempati berdiri diatas lahan pinjaman tetangga yang tidak tega dengan nenek Paini yang tidak punya rumah.

Ia memiliki satu anak yang sudah berkeluarga. Namun karena kondisi ekonomi yang juga sama-sama terbatas, mereka memilih untuk tinggal terpisah.

Untuk kebutuhan perut sehari-hari, nenek Paini mendapat bantuan dari tetangga. Kadang dalam bentuk beras, nasi matang, bahkan tak jarang pula nasi yang sudah basi.

Nasi yang basi itu kemudian dikeringkan oleh nenek Paini untuk bisa dimasak kembali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Sumber : Al Jazeera

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES