Peristiwa

Ya Allah, Masih Ada Warga Jombang yang Makan Nasi Basi

Kamis, 07 April 2016 - 20:35 | 111.24k
Paini (70), nenek miskin asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, berada didalam rumah yang nyaris ambruk.(Foto: Mardiansyah T/JombangTIMES)
Paini (70), nenek miskin asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, berada didalam rumah yang nyaris ambruk.(Foto: Mardiansyah T/JombangTIMES)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Nasib Paini (70), nenek miskin asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, sungguh memprihatinkan.

Nenek renta tersebut selama 12 tahunan hidup sebatang kara disebuah rumah, yang tidak layak huni karena nyaris ambruk. Rumah yang ditempati nenek Paini berdiri di atas tanah orang lain.

Tanah tersebut dipinjamkan salah seorang tetangga yang iba melihat kondisi nenek Paini, yang tidak memiliki tempat tinggal.

Kamis (7/4/2016), nenek Paini menemui sejumlah awak media yang datang ke rumahnya, tak lama setelah menanak nasi dari beras pemberian tetangga.

“Saya baru memasak nasi, ya kadang dapat dari (pembagian) sembako, tapi sering juga diberi tetangga,” kata Paini sambil mengusap air mata yang menetes.

Tak setiap hari ada jatah sembako, begitu pula pemberian dari tetangga, kondisi ini yang membuat nenek Paini kebingungan.

Maklum saja, nenek Paini sudah tidak mampu lagi bekerja dan mencari nafkah sendiri karena kondisinya yang sudah tua dan lemah.

Karena itu hampir setiap hari nenek Paini ini makan nasi aking, yakni nasi basi yang sudah dikeringkan kemudian dimasak kembali.

Paini sebenarnya memiliki seorang anak, hasil pernikahanya dengan suami yang sudah lama meninggal.

Anak semata wayangnya yang berprofesi sebagai tukang becak, saat ini tinggal di dusun sebelah bersama anak dan istrinya.

Baik nenek Paini maupun anaknya, sama-sama memiliki kondisi ekonomi yang terbatas.

“Setiap bulan saya diberi uang Rp 20 ribu untuk kebutuhan sehari-hari,” tambah Paini.

Kondisi nenek Paini yang amat memprihatinkan, dibenarkan beberapa tetangganya.

“Pernah diajak anaknya itu tinggal dirumahnya, tapi nenek Paini tidak betah dan minta pulang lagi ke rumah,” kata Gatot, salah satu tetangga yang juga Ketua RT setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : Al Jazeera

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES