Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Video Gelombang Tinggi Tsunami Terjadi di Manado

Selasa, 19 Januari 2021 - 13:42 | 79.52k
Sebuah video tentang tsunami di Manado beredar di media sosial Facebook. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)
Sebuah video tentang tsunami di Manado beredar di media sosial Facebook. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang disertai narasi tentang tsunami di Manado beredar di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Ember Turah Official pada 17 Januari 2021 pukul 22.12 WIB. 

Video tersebut menampilkan sebuah jalan di dekat pantai yang diterjang gelombang air laut. Terlihat sejumlah orang berlari menyelamatkan diri dan menjauhi jalanan tersebut. Hingga Selasa (19/1/2021) pukul 12.03 WIB, video berdurasi 3 menit 29 detik tersebut telah dibagikan 33 kali. 

Berikut narasi dan video yang beredar di media sosial Facebook yang diberi judul Gelombang Tinggi di Laut Manado:

TSUNAMI MANADO MINGGU 17 JANUARI 2021
MANADO - , Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021) sore. Kejadian sempat menghebohkan warga sekitar.
Hal itu terungkap setelah akun Instagram @ndrobeii mempostingnya sekira pukul 19.45 WIB. Dalam postingan terbagi tiga slide video itu terlihat betapa ganasnya ombak disana. Hingga masuk ke salah satu pusat perbelanjaan sekitar.

cek fakta Tsunami 2Sumber: Postingan Facebook Ember Turah Official

CEK FAKTA 

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi yang menyertai video tersebut salah karena tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. 

Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "manado tsunami" ke kolom pencarian Google. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar bahwa Manado diterjang tsunami.

Salah satunya mengarah ke artikel TIMES Indonesia berjudul "BMKG: Banjir di Pesisir Manado Bukan Tsunami" yang tayang pada 18 Januari 2021. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, banjir yang melanda pesisir Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (17/1/2021) bukan tsunami. Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan, peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi di pesisir Manado kemarin  merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. 

"Jadi masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan update informasi cuaca terkini dari BMKG," kata Eko Prasetyo dalam keterangannya, Senin (18/1/2021). 

Peristiwa tersebut, lanjut Eko, terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya angin kencang dengan kecepatan angin maksimum 25 knot. Kondisi ini berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 - 4,0 meter.

Bersamaan dengan itu, adanya pengaruh kondisi pasang air laut maksimum di wilayah Manado yang menunjukan peningkatan pasang maksimum harian setinggi 170 - 190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00 - 21.00 WITA. 

Berdasarkan analisis gelombang diketahui bahwa arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.

"Akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum yang menyebabkan terjadi kenaikan air laut sehingga mengakibatkan banjir yang terjadi di Manado," ujarnya.

cek fakta Tsunami 3Sumber: BMKG: Banjir di Pesisir Manado Bukan Tsunami

Sejumlah media nasional lainnya juga memberitakan penjelasan dari BMKG mengenai banjir di pesisir Manado itu bukan merupakan tsunami. Di antaranya jawapos.com, detiknews.com, kompas.com, dan kumparan.com.

KESIMPULAN

Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi terkait tsunami di Manado merupakan informasi hoaks. Sebab, peristiwa tersebut berlainan dengan fakta yang terjadi. 

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi terkait tsunami di Manado merupakan Misleading Content atau Konten Menyesatkan. Konten penyesatan ini terjadi akibat sebuah konten dibentuk secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar atau video, yang diedit ataupun ditambahkan keterangan sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya. Konten ini berbeda konteks dengan fakta aslinya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES