Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Keluarga PDP Meninggal di Banyuwangi Keluhkan SOP Rumah Sakit

Kamis, 09 April 2020 - 14:59 | 269.87k
Petugas ambulan pengantar jenazah pasien PDP meninggal dunia di Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Petugas ambulan pengantar jenazah pasien PDP meninggal dunia di Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pihak keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Banyuwangi, keluhkan SOP rumah sakit.

Menurut AF, salah satu anak pasien, selama perawatan di RSUD Genteng, tidak disediakan atau dilakukan imbauan agar keluarga yang menjaga selalu menggunakan masker atau Alat Pelindung Diri (APD).

BACA JUGA: Satu PDP di Banyuwangi Meninggal Dunia

“Saat bapak sakit, ibu tiap hari menunggu tanpa safety,” katanya, Kamis (9/4/2020).

Kondisi tersebut sangat dia sayangkan. Meskipun selama ini sang bapak masih berstatus PDP dan belum terkonfirmasi positif terpapar virus Corona (Covid-19). Tak berhenti disitu, AF juga mengeluhkan terkait biaya pemulasaraan sesuai SOP Covid-19 dan peti jenazah.

“Tadi peti jenazah tidak ada, setelah mau mencari, lalu pihak rumah sakit nyarikan, gak tau nanti biaya dibebankan ke kami atau rumah sakit,” ungkapnya.

Keluhan senada juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Kembiritan, Sukamto. Yakni terkait jumlah personel ambulans pengantar jenazah, yang hanya berjumlah dua orang. Sedang mereka harus mengangkat peti untuk proses pemakaman.

“Kalau APD, mereka memang menggunakan, tapi jumlah tenaga yang dikirimkan yang gak sesuai dengan SOP, masak satu mayat dengan dimasukan dalam peti hanya diangkat dua orang, kan gak mungkin mampu,” katanya.

BACA JUGA: PDP Covid-19 yang Meninggal di Banyuwangi Miliki Riwayat Sakit Paru-paru

Akhirnya keluarga almarhum turut terlibat mengangkat peti jenazah dengan peralatan seadanya.

Menurut  Kades, idealnya jika harus melakukan pengangkatan peti, petugas yang dikirimi minimal empat orang. Terlebih jenasah yang diangkat telah dinyatakan PDP. Meskipun belum terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19), kondisi tersebut tetap dianggap berpotensi membahayakan keselamatan pihak keluarga.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu orang PDP meninggal dunia di Banyuwangi, Kamis (9/4/2020). Walau berstatus PDP, pasien yang sebelumnya dirawat di RSUD Genteng, ini belum terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES