Pendidikan UIN Malang

Soal Isu Plagiasi, WR 1 UIN Malang Blak-blakan Bicara

Kamis, 12 April 2018 - 20:07 | 154.80k
Kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang). (FOTO: http://www.uin-malang.ac.id)
Kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang). (FOTO: http://www.uin-malang.ac.id)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) terus mengembangkan diri menjadi kampus kelas dunia. Namun untuk menuju cita-cita besar itu, kampus Islam negeri terbesar di Jatim ini tak luput dari berbagai terpaan berbagai isu miring. Salah satu isu terkini UIN Malang adalah dugaan plagiasi. Isu ini bahkan sudah dua kali menerpa, yakni sekitar 2015 lalu, dan awal 2018 ini.

Pada 2015 isu serupa menerpa sang rektor UIN kala itu, Prof Dr Mudjia Rahardjo. Isu ini pun selesai dan berhenti karena tidak terbukti. Sedang isu dugaan plagiasi berikutnya menerpa WR 1 UIN Malang sekarang, Dr M. Zainuddin MA.

BACA JUGA: Polresta Malang Keluarkan SP3 Kasus Dugaan Plagiarisme WR 1 UIN Malang

Mengapa isu plagiasi ini terus melanda kampus ini? Apa sebenarnya yang terjadi? Berikut wawancara khusus TIMES Indonesia dengan WR 1 UIN Malang Dr M. Zainuddin MA yang bicara blak-blakan atas isu yang menerpanya.

UIN Malang sudah dua kali ini mendapat terpaan isu dugaan plagiasi. Salah satunya terkait Pak Zen (sapaan akrab Dr M. Zainuddin MA). Bagaimana perasaan Anda?

Anda benar. Tapi saya santai, tidak begitu merespons berlebihan. Karena memang itu tidak benar. Dan saya tidak pernah melakukan apa yang diisukan dan dituduhkan itu. Semua sudah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah. Memang sudah dua kali isu dugaan plagiasi ini dihembuskan. Dulu zaman Pak Muji (mantan Rektor UIN Prof Dr Mudjia Rahardjo) begitu. Selesai. Karena memang tidak ada itu plagiasi. Saya sendiri turut menyelesaikan (apa yang menimpa Prof Dr Mudjia Rahardjo) saat itu. Eh, sekarang isu serupa mengarah ke saya.   

Jika sudah dua kali begitu, apa menurut Anda ada yang “bermain-main” dengan isu sensitif ini?

Soal itu saya rasa sudah banyak yang paham. Artinya, whats actually happen atas ramainya isu dugaan plagiasi yang sekarang dan yang dulu, civitas akademika UIN Malang sudah tahu semua. 

Tahu seperti apa maksudnya?

Ya pokoknya semua sudah tahu yang sebenarnya terjadi. Saya kira Anda (TIMES Indonesia, Red) juga sudah mengetahuinya. Semuanya kan urusan ketidakpuasan dan kekuasaan.

Baiklah pak. Khusus untuk isu dugaan plagiasi yang menerpa Anda, sebenarnya apa yang terjadi?

Ceritanya panjang. Tapi begini. Kira-kira isu ini berhembus bermula dari samangat kami para civitas akademika UIN Malang mensosialisasikan ide integrasi ilmu dan agama, serta tarbiyah Ulul Albab. Ketiganya memang lagi getol dikembangkan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini. Berawal dari situ, maka beberapa diskusi dan seminar terus digelar. Termasuk diskusi intens dengan Prof Imam Suprayogo yang saat itu menjabat sebagai rektor. Hingga suatu ketika saya diminta beliau untuk terus menyuarakan dua tema besar itu. Integrasi ilmu dan agama dengan Tarbiyah Ulul Albab. Kerjasama itu terus berlangsung. Termasuk akhirnya memberi kata pengantar buku yang saya tulis sendiri. Judulnya Kesalihan Sosial vs Normatif. Kami juga meneliti dalam satu tim tentang Kerukunan Umat Beragama di Sitiarjo, Malang.

Kapan itu Anda lakukan?

Kira-kira tahun 2017. Saat itu saya masih menjadi pembantu Dekan Bidang Akademik di Fakultas Tarbiyah. Sejak itu, saya kemudian menulis buku lagi. Judulnya Paradigma Pendidikan Terpadu: Menyiapkan Generasi Ulul Albab yang diterbitkan UIN Press tahun 2008. Dalam buku itu, pada bab V, saya memasukkan tulisan beliau dari makalah yang beliau tulis dan dari naskah yang saya edit dengan saudara In’am Esha. Buku itu berjudul Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Yang mencetak UIN Press, tahun Juni 2004. Dalam bab V dalam buku itu saya beri judul, Pendidikan Terpadu Mazhab UIN Malang dengan foot note, yaitu: “Naskah pada bab ini diadaptasi dari konsep integrasi ilmu dan agama yang ditulis oleh Prof. Imam Suprayogo Rektor UIN Malang”

Konon ini yang jadi masalah, karena Anda dianggap tidak mencantumkan nama Prof Imam Suprayogo?

Di dalam daftar pustaka memang tidak saya sebutkan nama beliau. Karena naskah beliau itu sudah saya masukkan dalam buku yang saya edit dari hasil seminar oleh beberapa nara sumber. Di antaranya Prof Imam Suprayogo itu sendiri. Buku itu berjudul Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam, yang sudah saya masukkan dalam daftar pustaka dalam buku yang saya tulis sebelumnya itu. Yakni, Paradigma Pendidikan Terpadu

Apakah Anda sudah menjelaskan ke Imam Suprayogo, setidaknya saat isu ini mencuat?

Sudah. Saat berita tentang dugaan plagiasi itu terdengar dari sebuah media online akhir bulan November 2016, saya segera klarifikasi kepada Prof Imam. 

Apa respons Imam Suprayogo kala itu?

Beliau justru marah-marah. Bahkan beliau sempat mengeluarkan perkataan yang menurut saya tidak pantas didengar sebagai profesor. Apalagi beliau mantan rektor UIN Malang dan tokoh pendidikan.

Lalu, apa yang Anda lakukan dengan respons seperti itu?

Bagaimana pun Prof Imam itu ya guru saya. Saya tidak marah, meski tak pernah melupakan hehehe. Bahkan demi kemaslahatan, saya minta maaf secara lisan ke beliau. Tidak cukup dengan lisan saja, beliau juga minta saya untuk menulis permintaan maaf secara tertulis. Saya turuti permintaan itu. Saya akhirnya mengetik surat permintaan maaf itu. 

Apa yang melatari Anda bersikap lunak seperti itu, apalagi Anda tidak pernah melakukan dugaan plagiasi seperti yang dituduhkan dalam isu itu?

Saya menghormati beliau sebagai guru dan profesor di UIN Malang. Seperti santri pada kiainya, begitulah. Lagi pula, isu plagiasi di kampus ini jelas tidak benar. Karena isu terkini UIN Malang itu hanyalah bahan untuk mengobok-obok kampus ini saja, untuk mencapai tujuan tertentu. (BERSAMBUNG/BACA: WR 1 UIN Malang Alami Kejadian Ini sebelum Isu Plagiarisme Ramai)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES