Pendidikan UIN Malang

Isu Dugaan Plagiasi Mencuat, WR 1 UIN Malang Alami Kejadian Ini

Kamis, 12 April 2018 - 22:06 | 99.63k
Salah satu sudut kampus UIN Maliki Malang. (FOTO: Istimewa)
Salah satu sudut kampus UIN Maliki Malang. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Isu dugaan plagiasi di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) terus menggelinding. Apalagi setelah ada seseorang dari sebuah LSM ikut berada di pusaran isu ini. Bahkan isu terkini UIN Malang ini pun mencuat di media massa.

Bagaimana kronologi sebenarnya hingga isu ini menggelinding dan jadi bahan “gorengan” isu di UIN Malang? Berikut lanjutan wawancara khusus TIMES Indonesia dengan WR 1 UIN Malang Dr M. Zainuddin MA yang bicara blak-blakan atas isu yang menerpanya.  

Isu ini dalam tiga bulan terakhir menjadi konsumsi publik setelah diberitakan sejumlah media. Bagaimana Anda menyikapi?

Ya begitulah. Berita yang menurut umum kurang baik justru cepat jadi perbincangan. Bahkan jadi viral. Coba kalau itu berita bagus, misalnya prestasi hebat UIN Malang, karya-karya hebat mahasiswa UIN Malang, jarang yang jadi viral kan. Inilah kondisi arus sosial informasi kita. Makanya saya setuju dan mendukung program ketahanan informasi pendidikan yang kalian gagas dengan memproduksi sebanyak-banyak berita positif. Setidaknya ini akan jadi antithesis bagi kondisi informasi dan social masyarakat kita.

Terima kasih soal ini. Kembali ke isu dugaan plagiasi. Saya mendengar kabar bahwa isu ini begitu jadi konsumsi publik setelah ada orang yang sengaja mendatangi Anda, apa benar begitu?

Mungkin juga ya. Saya tidak mau berandai-andai. Tapi itu ceritanya begini. Saya masih ingat betul, pada saat itu hari Selasa, tanggal 27 Desember 2016. Kira-kira pukul 10.30, ada seseorang datang ke kantor saya. Ia mengenalkan diri dari sebuah LSM. Namanya lupa saya. Tapi konon dia juga pernah mendatangi Pak Mudjia dulu saat diterpa isu miring tentang dugaan plagiasi juga.   

Apa yang dibicarakan tamu Anda itu?

Orang ini menanyakan soal berita tentang plagiarisme yang dimuat di sebuah situs online. Ia juga membawa print out berita online itu. Dia juga menanyakan tentang permintaan maaf saya ke Pak Imam. Saya heran, kok tahu ya orang ini. Selain itu, dia juga menanyakan soal suksesi rektor. Apakah saya akan mencalonkan atau tidak. Banyaklah hal-hal yang ditanyakan, bahkan menjurus ke arah interogasi.  Kemudian dia cerita soal kedekatannya dengan sejumlah pejabat UIN Malang.

BACA JUGA: Polresta Malang Keluarkan SP3 Kasus Dugaan Plagiarisme WR 1 UIN Malang

Apa respons Anda ketika itu?

Dalam hati, saya berpikir, apa kepentingan dia mengorek itu? Toh dia bukan siapa-siapa. Wartawan juga bukan. Kalau pun wartawan, tentu ia juga paham kode etik wartawan harus bertanya bagaimana. Iya kan? Makanya saya juga tak begitu merespons. Tapi saya catat peristiwa itu. Bahkan saya merekamnya. 

Setelah pertemuan itu apakah Anda juga didatangi lagi?

Datang lagi tidak. Tapi, sehari kemudian ia terus menelpon saya. Berulang kali. Tapi sengaja tidak pernah saya angkat. Kemudian ia kirim SMS. Sampai sekarang SMS itu masih saya simpan. Intinya akan menguji apakah buku karya ilmiah saya di UIN Malang benar atau tidak (melakukan plagiasi) lewat jalur hukum. Karena tidak saya respons isu terkini UIN Malang itu, akhirnya ada yang menyomasi saya itu. (BERSAMBUNG/BACA: WR 1 UIN Malang Merasa Ada Character Assasination)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES