Bus Karyawan Diprotes Warga, Ini Tanggapan KTI
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyikapi keluhan warga tentang bus karyawan yang masuk jalan kecil dan memicu kemacetan, Direktur Muda PT. KTI, Sain Latif menyatakan, penggunaan bis dilakukan karena merespon keluhan masyarakat juga.
"Dalam satu shif, karyawan saya sekitar 900 orang, naik motor semua. Mereka masuk dan keluar bersama. Itu juga dikeluhkan orang," katanya kepada TIMES Indonesia.
"Dalam satu tahun, karyawan saya yang ditabrak orang sampai 20 orang. Padahal komitmen perusahaan, harus melindungi karyawan. Termasuk saat pergi dan pulang kerja, sebagaimana ketentuan Undang-Undang," sebutnya.
Penggunaan bus karyawan, menurutnya, dalam rangka menyelamatkan 4000 karyawan PT. KTI, selain merespon keluhan masyarakat perihal keruwetan lalu lintas. "Sekarang saya atur. Jalur pantura menggunakan bus besar. Jalan kecil menggunakan bus kecil," ujarnya.
BACA JUGA: Masuk Jalan Kecil dan Picu Kemacetan, Bus Karyawan Dikeluhkan
Sain Latif menambahkan, dalam layanan bus karyawan ini pihaknya menggunakan jasa pihak ketiga. "Operasional di lapangan menjadi tanggung jawab vendor," sebutnya. Sedikitnya ada lima/enam vendor yang dilibatkan dalam antar jemput karyawan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : TIMES Probolinggo |