Peristiwa Daerah

Masuk Jalan Kecil dan Picu Kemacetan, Bus Karyawan Dikeluhkan

Jumat, 13 Oktober 2017 - 14:41 | 78.12k
Tiga bus karyawan melewati Jl Serma Abdurrahman (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Tiga bus karyawan melewati Jl Serma Abdurrahman (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bus Karyawan PT. KTI Probolinggo, Jawa Timur, belakangan dikeluhkan warga. Sebab, bus tersebut ternyata masuk ke ruas jalan kecil seperti Jl Serma Abdurrahman, Jl Abd. Azis, Jl KH Abd. Hamid dan lainnya.

Selain itu, bus juga kerap memicu kemacetan. "Bus masuk jalan kecil, ya akhirnya seperti ini kondisinya," kata Ghufron, pengguna Jl Serma Abdurrahman, asal Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.

Kala itu, ada tiga bus sekaligus yang beriringan melewati ruas jalan dengan lebar sekitar 4 meter itu. Bila berpapasan dengan mobil lain, salah satunya teepaksa harus mengalah mencari halaman yang lebar.
Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Abd. Azis menyayangkan kondisi itu.

"Dishub selalu tutup mata terhadap keruwetan lalu lintas di Kota Probolinggo. Termasuk juga fenomena banyaknya bus karyawan yang masuk jalur jalan kecil," katanya kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id).

Politisi PKB ini pun curiga, Dishub main mata dengan pihak pihak tertentu. Sehingga tidak berani berkordinasi dengan DPRD untuk melakukan penataan. Ia juga menyebut, keadaan ini juga bertentangan dengan larangan truk/bis umum masuk kota.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dishub Kota Probolinggo, Sumardi menyebut, masuknya bus karyawan ke jalan kecil terjadi karena Jalur Lingkar Utara (JLU) yang disiapkan untuk kendaraan besar, sedang diperbaiki Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional.

Tapi menurutnya, bus tersebut berada dalam kawalan dan pengawasan Dishub bersama Satlantas polres setempat. "Juga sudah ada komitmen dari perusahaan untuk mengganti bus besar menjadi bus kecil, menyesuaikan dengan kelas jalan. Dan saya amati, itu sudah dilakukan secara bertahap," katanya.
Sebagai regulator, Dishub menargetkan semua bus karyawam diganti ke bus kecil dalam tahun ini.

"Nanti kami evaluasi bagaimana komitmen itu dijalankan. Tapi ini memang perlu proses," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES