Peristiwa Daerah

Kawasan Dikepung Sampah, DPRD Kudus Soroti Lambannya Kinerja Dinas PKPLH

Rabu, 24 April 2024 - 20:08 | 14.81k
Anggota DPRD Kudus Sayid Yunanta prihatin menumpuknya sampah yang berdekatan dengan RSUD Kudus saat meninjau depo sampah di area Pasar Bitingan Kudus. (FOTO: Ihza Fajar Azhari/TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Kudus Sayid Yunanta prihatin menumpuknya sampah yang berdekatan dengan RSUD Kudus saat meninjau depo sampah di area Pasar Bitingan Kudus. (FOTO: Ihza Fajar Azhari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KUDUS – Keberadaan tumpukan sampah yang banyak menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, kini menjadi pekerjaan rumah yang sangat pelik untuk segera dituntaskan. Sebab jika tak tertangani, maka TPA setempat overload dan kapasitasnya hanya dapat diprediksi sampai 3 tahun lagi.

Mengetahui kondisi tersebut, Ketua DPRD Kudus, Masan mengatakan bahwa kesalahan pengelolaan sampah di Kudus yang terjadi saat ini adalah masih menggunakan metode tradisional dan belum menerapkan teknologi modern.

"Perihal sampah ini sangatlah penting, tentunya yang menjadi fokus yaitu bagaimana supaya teknologi seperti mesin-mesin kita masukkan dalam pengelolaan sampah, jadi tidak tradisional seperti yang sudah kita lakukan sekarang ini," sebutnya saat meninjau TPS Kedungdowo pada Rabu (24/4/2024).

Tidak hanya pada pemanfaatan teknologi, lanjut Masan. Pengelolaan sampah juga harus dilakukan sedari awal yakni saat masih berada di TPS (tempat pembuangan sampah) dengan saling berkolaborasi secara terpadu.

"Kalau dapat menyelesaikan malah sampahnya sendiri maka dengan kerjasama antar desa itu bisa dilakukan ya tentunya pengelolaan ini dampaknya akan bisa berjalan baik dan terpadu, jadi TPA tetap ada tetapi tidak terus semua sampah digeser kesana," kata Masan.

Masan menyebut salah satu cara yang dapat dilakukan saat di TPS yakni dengan memilah sampah organik untuk dapat didaur ulang, dan anorganik dibakar dan dijadikan pupuk.

"Jika dari desa dapat melakukan hal tersebut, bahkan dilakukan dengan berkolaborasi bersama desa sekitarnya. Maka dapat mengurai sampah yang dikirimkan ke TPA dan ini akan dapat dikembangkan dengan BUMDes," tandasnya.

Di tempat yang berbeda di hari yang sama, Yasid Yunanta yang juga anggota Komisi B DPRD Kudus juga langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di depo sampah yang berada di area Pasar Bitingan Kudus.

Dalam sidak itu, politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dikejutkan tumpukan sampah yang telah satu minggu tidak diangkut  ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus. Praktis tumpukan sampah itu sangat mengganggu dan berbau menyengat.

Parahnya lagi, depo sampah yang berbau berada di sebelah bangunan rawat inap RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Selain itu, para pedagang di pasar setempat mengeluhkan bau busuk yang menyengat.

“Dalam sehari, tiga sampai empat kali sampah dikirim ke TPA. Tapi ini yang sejak hari minggu ada yang belum diangkut, ini masalah prioritas saja mana yang seharusnya diangkut terlebih dahulu,” ujar Sayid.

Terkait permasalahan sampah di Pasar Bitingan telah dikomunikasikan Sayid dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus.

Namun saat ini, kata Sayid, kondisi pengiriman sampah di TPA Tanjungrejo belum normal seperti biasa. Alasannya karena terkendala alat berat yang digunakan untuk menata sampah mengalami kerusakan.

“Harapan kami ini bisa segera terselesaikan, lalu setiap hari minggu jug ada pengambilan sampah, sehingga bisa mengurangi masalah sampah di Pasar Bitingan selama ini,” pinta Sayid.

Dikonfirmasi terpisah, kerusakan alat excavator yang berada di TPA Tanjungrejo juga telah direspon Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) setempat. Dinas tersebut berjanji memperbantukan alat berat yang dimilikinya untuk dikirim ke TPA.

“Mulai hari ini, alat dan operator kami sediakan di TPA Tanjungrejo untuk membantu pengelolaan sampah. Selama masih dibutuhkan, alat kami siagakan di sini,” ujar Kepala PUPR Kudus, Arif Budi Siswanto.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, Abdul Halil mengaku bahwa selama Lebaran tahun ini, sampah yang masuk ke TPA mengalami peningkatan tajam.

“Biasanya sekitar 30 ton dari hari biasa, kini volumenya naik sekitar 120 ton hingga 150 ton setiap harinya yang masuk ke TPA Tanjungrejo,” kata Halil.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Pemkab Kudus menyiapkan strategi penanganan sampah di TPA seluas 5 hektar agar segera teratasi. Komitmen itu dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie yang telah mengecek kondisi sampah di TPA Tanjungrejo.

Dikarenakan alat berat milik Dinas PKPLH di TPA Tanjungrejo rusak, Pj Buppati Hasan meminta excavator milik Dinas PUPR untuk membantu mengatur sampah di TPA.

“Nanti kami juga akan komunikasi dengan DPRD untuk penambahan alat baru terkait pengelolaan sampah. Total anggarannya sekitar 6 miliar rupiah untuk pengadaan excavator dan buldoser,” ucap Hasan Chabibie. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES