Wisata

Pembukaan Festival Danau Poso Berlangsung Semarak dan Meriah

Jumat, 21 Oktober 2022 - 13:02 | 106.12k
Tarian Kolosal yang diikuti oleh 350 pelajar saat pembukaan Festival Danau Poso. (FOTO : Sarifah Latowa/ Times Indonesia).
Tarian Kolosal yang diikuti oleh 350 pelajar saat pembukaan Festival Danau Poso. (FOTO : Sarifah Latowa/ Times Indonesia).

TIMESINDONESIA, POSO – Pelaksanaan Festival Danau Poso (FDP) yang bertajuk "Pesona Megah Sulawesi Tengah" berhasil memukau ribuan pengunjung yang menyaksikan pembukaan FDP di tepi Danau Poso, Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulteng, Kamis, (20/10/2022) malam. 

Berbagai seni budaya asli Provinsi Sulawesi Tengah ditampilkan pada pembukaan Festival Danau Poso,  diantaranya tarian kolosal 350 pelajar khas Poso Parade Putri Danau Poso, Fashion Show  dan musik Karambangan.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat membuka kegiatan Festival Danau Poso itu mengungkapkan, Sulawesi Tengah ibarat potongan kecil surga yang ditemukan Tuhan ke bumi. Sehingga tak heran Sulteng menjadi negeri yang kaya dengan berbagai sumberdaya alam yang potensial. 

Begitu pula dengan keindahan alamnya yang eksotis dan megah. Salah satunya adalah Danau Poso. Sebuah Danau yang terbentuk dari aktivitas tektonik, dan menjadi Danau terdalam 3 di Indonesia dengan panjang 32 KM dan lebar 16 KM.

"Danau Poso merupakan habitat dari sejumlah ikan endemik seperti ikan Sidat atau lebih dikenal dengan nama Sogili, Belut dan Siput air tawar," ujar gubernur. 

Selain itu, tidak jauh dari Danau Poso terdapat situs megalit yang merupakan peninggalan zaman prasejarah yang tersebar di sepanjang lereng gunung Lembah Napu, Lembah Besoa dan Lembah Bada.

Festival-Danau-Poso-2.jpg

"Dari warisan zaman megalitikum ini, maka kami membranding destinasi wisata Poso menjadi julukan Poso dengan 1000 megalit. Karena kita tahu megalit yang ada di negara luar seperti di Negara Korea baru berusia sekitar 1700 tahun tapi, megalit yang ada di Lembah Bada itu sudah berusia 3000 tahun," ungkapnya.

Peninggalan zaman prasejarah itu, kata Gubernur Sulteng perlu diperhitungkan.

Kata dia, Festival Danau Poso merupakan festival tahunan yang digelar di pinggiran danau sejak tahun 1989 dengan menampilkan berbagai atraksi seni budaya dari setiap kabupaten dan kota yang ada di Sulteng.

Dalam perjalanannya, lanjutnya, FDP sempat terhenti akibat konflik di Kabupaten Poso pada tahuan 2000an silam. Setelah konflik usai FDP kembali digelar dengan tujuan untuk menghapus stigma negatif dan pemulihan citra pariwisata Provinsi Sulteng pada umumnya dan Kabupaten Poso pada khususnya. 

Ia berharap semoga FDP ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Poso dan Provinsi Sulteng. Ke depannya, Ia berharap FDP Poso ini dapat dimasukan dalam kalender iven Nusantara.

Bupati Poso Verna Inkiriwang menambahkan, Festival Danau Poso dilaksanakan disamping sebagai ajang promosi wisata Poso, juga menjadi ajang pembuktian kepada dunia luar bahwa Poso sudah sangat aman, nyaman dan damai untuk dikunjungi kembali untuk melihat pesona budaya dan pariwisata yang sungguh luar biasa. 

"Pelaksanaan FDP tahun ini kita targetkan dapat mendatangkan arus kunjungan wisatawan yang lebih banyak lagi dari tahun -tahun sebelumnya. Sebab, inti dari pelaksanaan ajang pertunjukan budaya dan pariwisata Poso dan Sulteng pada umumnya memang menjadi ajang promosi daerah terhadap potensi pariwisata dan potensi budaya yang sangat unik yang dimiliki Sulteng," ungkapnya. 

Sebagai informasi, bagi warga yang berkunjung ke lokasi FDP anda bisa mengunjungi tiga venue (lokasi). 

Festival-Danau-Poso-3.jpg

Untuk acara pembukaan dan penampilan musik serta tari-tarian tradisional digelar di area Anjungan Danau Poso, dimana area ini juga ditempati para pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Produk yang dijajakan ini telah dikenal di Indonesia bahkan manca negara. 

Kemudian, venue kedua ada di area FDP lama yang dinamakan Venue 'Mangkoni' (artinya makan), area ini ditempati sekira 33 stand yang diisi para pelaku usaha kuliner dan para pelaku usaha kopi. 

Venue ketiga, pengunjung bisa menikmati penampilan musik akustik, yang ada di area Hutan Pinus Panorama.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih mengatakan, kegiatan kolaborasi  Dispar Sulteng dengan Dispar Poso itu diperkirakan akan dihadiri sekira 7000 pengunjung baik itu warga Poso sendiri maupun masyarakat dari daerah luar Poso, bahlan luar Sulteng, yang akan berlangsung selama 3 hari, Kamis-Sabtu (20-22/10/2022).

"Luasan venua atau area pelaksanaan FDP kali ini, kira-kira mencapai sampai 5 km per segi, itu untuk area anjungan Danau Poso sampai ke lokasi FDP lama, dan venua lainnya di Hutan Pinus," jelasnya.

Diah menambahkan, beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, penampilan musik dan tarian tradisional dari beberapa kabupaten dan kota di Sulteng, pembakaran nasi bambu (pecahkan rekor MURI) dan penobatan Putri Danau Poso.

Festival Danau Poso 2022 ini turut didukung oleh Bank Sulteng, Bank Indonesia, dan PT Poso Energy.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES