Wisata

Yuk, Berkunjung ke 7 Tempat Wisata Bersejarah Kota Probolinggo

Sabtu, 24 September 2022 - 08:52 | 113.74k
Museum dokter Saleh jadi salah satu tempat wisata bersejarah di Kota Probolinggo. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Museum dokter Saleh jadi salah satu tempat wisata bersejarah di Kota Probolinggo. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOKota Probolinggo hanyalah daerah kecil di Jawa Timur. Tapi jangan salah. Kecilnya wilayah tak berarti tidak patut dikunjungi. Ada beberapa tempat yang memiliki nilai sejarah tinggi yang wajib dikunjungi untuk menambah pengetahuan kita. Apa saja tempat wisata bersejarah Kota Probolinggo yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya Kota Probolinggo?

1. Pelabuhan Tanjung Tembaga

Kota Probolinggo merupakan daerah pesisir di Jawa Timur, dan menjadi salah satu wilayah perdagangan sejak zaman kolonial. Dahulu, Belanda dengan VOC-nya menjadikan Pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai pintu keluar masuk komoditas. Aktivitas itu berlanjut hingga saat ini, dan menjadi tempat bersandarnya kapal pesiar dari luar negeri.

Pelabuhan Tanjung Tembaga terletak di wilayah paling utara Kota Probolinggo, tepatnya di Kelurahan/Kecamatan Mayangan. Lokasinya sangat strategis, dan segaris lurus dengan stasiun dan alun-alun.

2. Benteng Belanda

Benteng-Mayangan-Probolinggo.jpgFoto: Gunarto via wikipedia

Masih di wilayah pesisir Kota Probolinggo. Berjarak sekitar satu kilometer dari pintu masuk Pelabuhan Tanjung Tembaga ke arah selatan, terdapat bangunan peninggalan zaman pra-kemerdekaan yaitu Benteng. Lokasinya masih di wilayah administratif Kelurahan/Kecamatan Mayangan.

Kondisi bangunan Benteng masih tetap ada, meski sebagian kecil sudah rusak. Dulu, Benteng ini dijadikan oleh para penjajah untuk mengawasi dan menahan gerakan musuh yang masuk ke wilayah Probolinggo melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga.

3. Stasiun Probolinggo

Di era modern seperti saat ini, stasiun merupakan bagian dari sarana transportasi. Tapi jangan salah. Stasiun Probolinggo sudah ada sejak zaman Belanda. Hal itu bisa dilihat dari kontruksi bangunannya.

Kita tahu lah, ciri khas bangunan Belanda. Tiang bangunan tinggi besar, tembok tebal dan kokoh, serta rangka besi yang tak diragukan kekuatannya hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Ciri bangunan itu ada pada Stasiun Probolinggo.

Meski bangunannya kuno, namun PT KAI sebagai pengelola telah menerapkan modernisasi teknologi yang memudahkan penumpang kereta api. Stasiun Probolinggo terletak di Jalan KH Mansyur, Kecamatan Mayangan.

4. Alun-alun Probolinggo

Tepat di selatan Stasiun Probolinggo, terdapat alun-alun. Alun-alun ini sudah ada sebelum berdirinya Stasiun Probolinggo, namun dahulu hanya sebatas lapangan luas. Tapi kini, bangunan-bangunan banyak berdiri di area Alun-alun Kota Probolinggo sebagai pelengkap fasilitas.

Sama seperti alun-alun di daerah lain, saat ini Alun-alun Kota Probolinggo menjadi tempat rekreasi keluarga, tempat kegiatan pemerintahan, sekaligus kawasan hijau perkotaan. 

Tepat di tengah alun-alun terdapat Tugu Kemerdekaan yang dilengkapi prasasti yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta.

5. Gereja Merah

Museum-dokter-Saleh-Probolinggo-1.jpgGereja Merah hanya ada 2 di dunia, satu di Belanda dan satu lagi menjadi tempat wisata bersejarah di Kota Probolinggo. (FOTO: Agus Purwoko/TIMES Indonesia)

Jika menyusuri arah selatan dari Alun-alun Kota Probolinggo, kita akan memasuki Jalan Suroyo. Di Jalan Suroyo, banyak berdiri bangunan kuno era Belanda. Salah satunya Gereja Merah.

Sesuai namanya, tempat peribadatan umat Nasrani ini semuanya bercorak merah. Gereja yang seluruh dindingnya dari pelat besi bercat merah itu, hanya ada 2 di dunia. Yakni di Kota Probolinggo dan di Negara Belanda. 

Gereja dengan sistem bangunan knock-down (bongkar-pasang) tersebut dirancang di Belanda, dan diangkut dengan kapal ke Kota Probolinggo. Kemudian didirikan pada tahun 1862. Hingga saat ini, wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara Eropa yang datang ke Probolinggo seakan wajib mengunjungi Gereja Merah.

6. Museum Probolinggo

Museum-dokter-Saleh-Probolinggo-2.jpgMuseum Probolinggo banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, dan menjadi salah satu tempat wisata bersejarah di Kota Probolinggo. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

Keberadaan Museum Probolinggo menunjukkan betapa daerah ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sebagian bukti-bukti sejarah itu, seperti artefak, uang kertas Probolinggo, masih terawat di Museum Probolinggo. Karenanya, wisatawan wajib mengunjungi Museum Probolinggo sebagai tempat wisata edukasi sejarah. 

Jangankan warga pribumi. Wisatawan mancanegara saja selalu berkunjung ke museum yang dulunya bernama Panti Budaya. Tak hanya sebagai tempat bersejarah. Museum Probolinggo juga dijadikan tempat bagi pegiat seni budaya, ekonomi kreatif untuk memamerkan karya dan kreatifitasnya.

Sekadar diketahui, sebelumnya, Museum Probolinggo pernah dijadikan tempat penyimpanan sementara benda-benda peninggalan Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Karena itu, nama bangunan cagar budaya itu kemudian diubah dan dilaunching menjadi Museum Rasulullah, pada 23 Oktober 2020. Namun per 4 September 2022, bangunan di Jalan Suroyo dan menghadap ke arah barat itu kembali ke jatidiri sebagai Museum Probolinggo.

7. Museum Dokter Saleh

Dokter Mohamad Saleh adalah salah satu Pahlawan Nasional. Ia tak hanya dikenal sebagai seorang dokter yang berperan penting saat menangani para pejuang di era pertempuran. Dokter Saleh -begitu sapaan akrabnya- juga dikenal sebagai tokoh pergerakan yang bernaung di organisasi Boedi Oetomo.

Nah, rumah sekaligus tempat praktiknya sebagai dokter terletak di Jalan Dokter Saleh, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran. Karena keberadaan bangunan yang menghadap ke arah barat itu memiliki sejarah penting bagi Bangsa Indonesia, rumah itupun dijadikan museum dengan nama Museum Dokter Saleh. Begitu juga ruas jalan di depan rumah tersebut yang diberi nama Jalan Dokter Saleh.

Di bangunan yang terbagi menjadi empat bagian itu, tersimpan barang-barang yang digunakan oleh mendiang dokter Saleh saat aktif sebagai dokter maupun sebagai aktivis pergerakan kala itu. 

***

Musimnya Pelancong Eropa Berwisata

Tujuh tempat wisata sejarah itu, saat ini mulai banyak dikunjungi wisatawan mancanegara pasca pandemi Covid-19. Pada Rabu (21/9/2022) pagi, kapal pesiar berbendera Prancis,  Le Laperouse, bersandar di Pelabuhan Probolinggo mengangkut ratusan pelancong asal beberapa negara di Eropa. Seperti Prancis dan Belanda.

Ada beberapa tempat yang jadi jujugan wisatawan Eropa tersebut di Kota Probolinggo. Seperti, Gereja Merah dan Museum Probolinggo. “Ini kunjungan wisatawan mancanegara yang pertama, usai pandemi Covid-19,” kata Fadjar Purnomo, kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata setempat.

Dalam kesempatan itu Fajar menyebut, di bulan November dan Desember, akan datang lagi kapal pesiar dari Eropa. Hanya saja belum diketahui pasti jadwalnya. 

Madam Anne Mari, salah satu wiisatawan asal Belanda yang berkunjung bersama suaminya mengatakan, ia belum pernah datang ke Kota Probolinggo. Hanya saja, ia pernah melihat Gereja Merah di Kota Probolinggo melalui internet. “Beautiful dan I love you Probolinggo. Baru pertama ke sini. Gereja (Merah) ini saya tahu dari internet,” katanya. 

Nah, selain ketujuh tempat tersebut, masih ada beberapa bangunan cagar budaya lain yang berdiri di kota berjuluk Manggur (Mangga dan Anggur) itu. Seperti, aula dan komplek Polres Probolinggo Kota, gedung SDK Mater Dei, dan Klenteng Sumber Naga. 

Itulah 7 tempat wisata bersejarah Kota Probolinggo yang wajib dikunjungi ketika anda berkunjung ke Kota Probolinggo. Ketujuh tempat dan bangunan tersebut telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya Kota Probolinggo oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES