Tekno

Indonesia Dorong Komunalitas G20 Atasi Pertumbuhan Ekonomi Digital

Selasa, 26 April 2022 - 13:24 | 41.39k
ilustrasi - Pertumbuhan Ekonomi Digital. (FOTO: Dok paper.id)
ilustrasi - Pertumbuhan Ekonomi Digital. (FOTO: Dok paper.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menekankan pentingnya arti penting kerja sama untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Bukan hanya ditingkat regional, melainkan juga ditingkat global.

Hal ini sekaligus mengantisipasi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital yang akan menjadi bahasan utama dalam Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG).

Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mendorong komunalitas untuk menumbuhkan kesadaran global akan pentingnya konektivitas jaringan fisik dan interkonektivitas sosial, serta keamanan digital.

"Sebagai Presidensi G20 tahun ini melalui kepemimpinan pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20, Indonesia mempromosikan tema mencapai pemulihan yang tangguh," terang Menkominfo Johnny G. Plate dalam keterangannya, Selasa 26 April 2022. 

Ada tiga isu strategis yang akan dibahas pada Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20. Pertama konektivitas dan pemulihan pasca Covid-19, kedua keterampilan digital dan literasi digital, serta ketiga aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas.

Dalam isu prioritas pertama, Indonesia mengusulkan kepada anggota G20 untuk mengakui peningkatan konektivitas digital dan kerja sama mewujudkan manusia secara digital melalui jaringan konektivitas.

Dalam isu prioritas kedua, Presidensi G20 Indonesia mengajukan perumusan toolkit G20 untuk mengukur keterampilan digital dan literasi digital, termasuk keterampilan terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Toolkit ini, kami paparkan melalui tiga komponen kepada anggota G20 dalam melakukan pengukuran pada berbagai tingkat literasi dan keterampilan digital, seperti keterampilan digital dasar, keterampilan digital menengah, dan keterampilan digital lanjutan," kata Menteri Johnny.

Berdasarkan data pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 66 dalam indeks internet inklusif secara keseluruhan dan menempatkan Indonesia dalam kategori literasi digital sedang dengan skor 3,49 dari 5.

Atas data itu, pemerintah berupaya untuk memajukan pengembangan area ini melalui berbagai program dan inisiatif dalam upaya menjembatani kesenjangan digital guna memperkaya pembahasan isu-isu prioritas Pokja Ekonomi Digital G20.

Dalam isu prioritas ketiga, Indonesia menggarisbawahi arti pentingnya tata kelola data di tingkat internasional. Kebutuhan itu untuk berkolaborasi dalam tata kelola data lintas batas dan mempromosikan empat prinsip utama pengelolaan arus data lintas batas global, yaitu lawfullnes, fairness, transparancy, dan reciprocity.

"Kami (akan) mengusulkan para anggota untuk mendiskusikan dan mengeksplorasi komunalitas mengenai masalah ini," ucap Menteri Johnny.

Mengingat dinamika pertemuan kelompok kerja ekonomi digital pertama, lanjutnya, Indonesia mengharapkan diskusi konstruktif untuk mencari komunalitas yang baik diantara negara-negara anggota G20. 

"Indonesia terus berupaya mengatasi masalah ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," jelasnya.

UNCTAD e-Commerce Week merupakan forum untuk membahas peluang dan tantangan pembangunan yang terkait dengan ekonomi digital. Dialog Tingkat Tinggi yang diselenggarakan UNCTAD berlangsung secara virtual dari tanggal 25 sampai 29 April 2022. 

Lewat dialog itu, UNCTAD mendengarkan perspektif dari pemerintah dan pemimpin bisnis, dan pemikir mengenai cara memastikan agar lonjakan data digital membawa manfaat bagi masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES