Indonesia Positif

Unisla Kirimkan 2 Mahasiswa Teknik Sipil Belajar di UTHM Malaysia

Sabtu, 03 Desember 2022 - 14:37 | 35.92k
Dekan Fakultas Teknik Unisla, Arief Budi Laksono, berfoto bersama Imam Syakhroni dan M. Nur Faizin, dua mahasiswa Teknik Sipil Unisla yang mengikuti Student Mobility Programe di UTHM Malaysia. (Sabtu, 03/12/2022). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dekan Fakultas Teknik Unisla, Arief Budi Laksono, berfoto bersama Imam Syakhroni dan M. Nur Faizin, dua mahasiswa Teknik Sipil Unisla yang mengikuti Student Mobility Programe di UTHM Malaysia. (Sabtu, 03/12/2022). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Universitas Islam Lamongan (Unisla) dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Unisla banyak melaksanakan berbagai kegiatan bersama. Termasuk mengirimkan puluhan puluhan dosen Fakultas Teknik Unisla untuk menempuh studi doktoral di UTHM.

Kali ini,  Unisla mengirimakan dua orang mahasiswa program studi Teknik Sipil untuk melaksanakan Student Mobility Programe di UTHM. Dua orang mahasiswa yang berkesempatan itu adalah; Imam Syakhroni dan M. Nur Faizin.

Dwi Kartikasari, Kaprodi Teknik Sipil Unisla, menuturkan Student Mobility Program merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh UTHM dengan mempersilahkan mahasiswa asing untuk belajar di kampus tersebut.

“mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di UTHM selama 1 semester penuh, baik secara online maupun offline”, jelasnya ketika ditemui pasca prosesi pelepasan dua mahasiswa tersebut, (Sabtu, 03/12/2022)

Di sana, lanjutnya, dua mahasiswa itu akan didampingi oleh dosen pendamping dari Unisla, yakni Rasio Hepiyanto.

“beliau akan membimbing kegiatan mahasiswa disana. Termasuk mengurus visa mahasiswa”, pungkas Dwi.

Di lain pihak, Arief Budi Laksono, Dekan Fakultas Teknik Unisla, berhadap,  dua mahasiswa itu bisa mengambil manfaat dari program tersebut.

“Termasuk menambah wawasan dan pengalaman belajar di kampus asing”, jelasnya.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah, mahasiswa bisa belajar melalui kurikulum yang diterapkan oleh kampus di luar negeri.

“tentunya, ada perbedaan kurikulum yang diterapkan di Indonesia secara umum dan di Unisla secara khusus, dengan yang diterapkan di UTHM. Sehingga dengan adanya program ini, setidaknya kita bisa menyelaraskan kurikulum dengan yang ada di UTHM”, pungkas Arif.  

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ardiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES