Tekno

Tumbukan Asteroid Chicxulub Selain Memusnahkan Dinosaurus Juga Menimbulkan Tsunami Setinggi 1,5 km

Jumat, 18 November 2022 - 08:04 | 123.58k
Ilustrasi - Jatuhnya asteroid ke bumi yang membinasakan dinosaurus dan melepaskan tsunami paling mengerikan dalam sejarah. (FOTO: Science Alert/NASA)
Ilustrasi - Jatuhnya asteroid ke bumi yang membinasakan dinosaurus dan melepaskan tsunami paling mengerikan dalam sejarah. (FOTO: Science Alert/NASA)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa asteroid Chicxulub yang pernah menghantam bumi dan memusnahkan dinosaurus, juga mendorong tsunami setinggi 1,5 km yang sangat energik, menjelajahi dasar laut dan mengikis sedimen di belahan dunia lain.

Asteroid Chicxulub pernah menghantam bumi, 66 juta tahun lalu di laut dangkal dekat Semenanjung Yucatan di Meksiko itu menyebabkan dinosaurus musnah dari muka bumi.

Jatuhnya Asteroid Chicxulub itu pula yang kemudian mengubah kehidupan di planet berair ini, yang selain memusnahkan dinosaurus juga membawa era baru dalam biologi.

Dilansir Science Alert, hantaman Asteroid Chicxulub itu menciptakan tsunami dahsyat, ribuan kali lebih besar daripada gelombang apa pun yang pernah dilihat manusia.

Sebuah studi baru, yang dipimpin oleh paleoceanographer, Molly Range dari University of Michigan, menunjukkan bahwa proses terceburnya asteroid Chicxulub yang sangat kuat itu telah jl meninggalkan jejak di muka planet ini.

Pada tahun 2021, para peneliti menemukan bahwa gelombangnya telah mengukir 'megaripples' (gelombang pasir) ke dalam kerak bumi di bawah Louisiana, Amerika Serikat tengah.

Menurut Molly Range, semua tsunami yang tercatat dalam sejarah, dalam hal energi dan ukuran, sangat kecil dibanding tsunami yang disebabkan asteroid Chicxulub.

Timnya telah memodelkan 10 menit pertama setelah tumbukan dan efek riak berikutnya melalui lautan dunia dalam simulasi global pertama tsunami yang dimunculkan oleh asteroid Chicxulub itu.

Simulasi pemurnian itu kali pertama pernah dipresentasikan pada konferensi ilmu bumi pada tahun 2018.

Pemodelan itu menunjukkan bahwa asteroid Chicxulub menghasilkan gelombang hingga 30.000 kali lebih besar daripada tsunami Samudra Hindia yang pernah melanda Indonesia pada tahun 2004, salah satu tsunami terbesar yang pernah tercatat.

Ledakan awal dari dampak asteroid Chicxulub adalah memindahkan begitu banyak air sehingga menghasilkan gelombang setinggi sekitar 1,5 kilometer (0,9 mil).

Semua ruang kala itu tidak kosong untuk waktu yang lama, ketika lautan mengalir kembali untuk mengisi kawah yang menganga, setelah memantul dari tepinya dan kemudian menciptakan lebih banyak gelombang.

Dari situlah gelombang tsunami setinggi lebih dari 10 meter (33 kaki) melintasi laut dalam dengan kecepatan 1 meter per detik menghantam garis pantai di seluruh dunia.

"Tsunami ini cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan samudra di belahan dunia lain, meninggalkan celah dalam catatan sedimen atau kumpulan sedimen yang lebih tua," kata Range.

Gelombang bergerak terbesar dan tercepat dihasilkan di dekat titik tumbukan di perairan terbuka Teluk Meksiko, dengan ketinggian lebih dari 100 meter (328 kaki) dan bergerak dengan kecepatan lebih dari 100 meter per detik.

Gempa bumi dan longsor bawah laut di wilayah ini juga bisa berkontribusi terhadap pembentukan tsunami, tambah para peneliti.

Untuk mengetahui bagaimana tsunami merobek seluruh dunia, para ilmuwan kini mengumpulkan detail dari sedimen di lokasi yang jauh dari kawah oleh tumbukan asteroid Chicxulub di Semenanjung Yucatan, Mexico untuk mendeteksi lebih banyak sidik jari tsunami yang memusnahkan dinosaurus dan keanekaragaman lainnya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES