Peristiwa Daerah

Wayang Jogja Night Carnival #7, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Yogyakarta Ditutup

Kamis, 06 Oktober 2022 - 22:04 | 49.57k
Suasana Jalan Jenderal Soedirman Kota Yogyakarta yang akan di gunakan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #7 pada Jumat (7/10/2022) malam. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Suasana Jalan Jenderal Soedirman Kota Yogyakarta yang akan di gunakan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #7 pada Jumat (7/10/2022) malam. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAWayang Jogja Night Carnival (WJNC) #7 bakal digelar pada Jumat (7/10/2022) malam. Kegiatan tersebut menjadi momentum puncak peringatan HUT ke 266 Kota Yogyakarta. Untuk kelancaran acara, sejumlah ruas jalan utama akan ditutup seiring gelaran tersebut.

Sekretaris Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto menjelaskan penutupan ruas jalan hanya akan dilakukan sementara selama pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival.

“Saat kegiatan Wayang Jogja Night Carnival berlangsung, dilakukan manajemen lalu lintas dengan penutupan sejumlah ruas jalan dari berbagai sisi yang dimulai pukul 17.00 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Golkari, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, penutupan sejumlah ruas jalan di lokasi utama penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival berkonsep street art tersebut akan memberikan dampak pada peningkatan kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan lainnya. Namun demikian, pihaknya bersama Polresta Yogyakarta akan menerjunkan petugas untuk membantu mengatur dan mengarahkan pengguna jalan agar tidak semakin terjebak kepadatan lalu lintas.

“Akan dilakukan pengaturan durasi lampu lalu lintas dari ruang kontrol di Kantor Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Sehingga arus lalu lintas diupayakan tetap lancar,” tandas Golkari, terkait rencana pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival.

Penutupan jalan di sisi barat akan dimulai dari simpang Pingit. Sedangkan di sisi utara dilakukan dari simpang Jetis dan dari sisi timur akan dilakukan dari simpang empat Gramedia serta di simpang Jalan C Simanjuntak. Penutupan juga akan dilakukan di sekitar Jembatan Gondolayu seperti Jalan Sabirin, Jalan Dewa Nyoman Oka dan Jalan Faridan M Noto. Hal ini karena lokasi tersebut digunakan sebagai tempat persiapan peserta Wayang Jogja Night Carnival.

“Penutupan di simpang Pingit akan menimbulkan dampak pada kepadatan di Jalan Magelang, Jalan Tentara Pelajar, dan Jalan Kyai Mojo. Kepadatan juga diperkirakan terjadi di kawasan Terban,” imbuhnya.

Karena itu, Golkari menegaskan, bagi masyarakat yang tidak berkepentingan atau tidak berencana menonton secara langsung WJNC, maka diimbau untuk menghindari ruas-ruas jalan tersebut. Sedangkan bagi masyarakat yang ingin menonton secara langsung, maka diimbau menyesuaikan jam kedatangan.

Lokasi parkir bagi pengunjung disediakan di Jalan Poncowinatan dan Jalan Kranggan. Lokasi itu pun tidak jauh dari Tugu. Sedangkan untuk tamu undangan, disiapkan parkir di Jalan Diponegoro. Setelah WJNC selesai, seluruh ruas jalan akan kembali dibuka.

“Dari pengalaman tahun sebelumnya, arus lalu lintas bisa cepat kembali lancar karena arus kendaraan yang melintas juga sudah berkurang,” jelasnya.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Pemerintah Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati, mengatakan WJNC mengusung konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan mengambil tema pewayangan.

Dalam perkembangannya, konsep WJNC berubah menjadi street art dengan tetap mengusung unsur utama yaitu Tugu Jogja, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan pada malam hari. WJNC #7 pada tahun 2022 ini mengambil rute sepanjang 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman-Tugu Jogja-Jalan Margoutomo.

“Di WJNC ini kami targetkan 20.000 penonton karena pada 2019 ada hampir 19.000 yang nonton. Event WJNC ini adalah keinginan Kota Jogja meningkatkan atraksi yang bisa menarik kunjungan wisata," ungkapnya.

WJNC #7 diselenggarakan sebagai puncak memperingati hari ulang tahun ke-266 Kota Yogyakarta mengusung tema Lokananta Arjuna Anugraha. Lokananta adalah seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa-dewa di kahyangan. Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali, yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra.

“Tema ini diambil sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat yang telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19 dan sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO," ungkapnya.

Anggota Tim Kreatif Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), Bima Setyanugraha, mengatakan peserta karnaval dari 14 kemantren yang ada di Kota Yogyakarta mengusung berbagai penokohan wayang yang berbeda. Penokohan wayang yang diusung yaitu Bathara Guru (Kemantren Danurejan), Bathara Durga (Kemantren Umbulharjo), Bathara Gana/Ganesha (Kemantren Gedongtengen), Arjuna dan Sembadra (Kemantren Gondomanan).

Kemudian, Baladewa dan Erawati (Kemantren Wirobrajan), Bidadari pembawa Klepu Dewandaru (Kemantren Pakualaman), Bathara Wisnu (Kemantren Mantrijeron), Bathara Brahma (Kemantren Tegalrejo), Bathara Indra (Kemantren Kraton), Bathara Bayu (Kemantren Ngampilan), Bathara Narada (Kemantren Gondokusuman), Bathara Supraba (Kemantren Jetis), Kamajaya Kamaratih (Kemantren Kotagede), dan Cingkarabala Balaupata (Kemantren Mergangsan). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES