Peristiwa Daerah Tragedi Stadion Kanjuruhan

Bertabur Mawar dan Cahaya Lilin, Suporter Madiun Gelar Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 - 22:50 | 27.56k
Ungkapan duka dan keprihatian suporter Madiun untuk korban tragedi Kanjuruhan. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Ungkapan duka dan keprihatian suporter Madiun untuk korban tragedi Kanjuruhan. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, MADIUN – Empati dan duka mendalam seolah memutus jarak fisik antarsuporter sepak bola. Solidaritas terhadap para korban tragedi Stadion Kanjuruhan ditunjukkan oleh suporter sepakbola Madiun dengan menggelar doa bersama, Selasa (4/9/2022).

Harum bunga mawar dan cahaya lilin yang digelar di halaman Stadion Wilis mewakili duka mendalam seribu lebih suporter yang hadir. Di area acara juga terbentang spanduk bertuliskan Dari Madiun untuk Malang, Aku Ingin Melihat Sepak Bola tapi Aku Tidak Ingin Kehilangan Nyawa.

Doa bersama diikuti suporter dari berbagai klub termasuk Aremania Madiun dan Bonek Madiun. Tidak hanya para suporter, jajaran aparat keamanan dari Polri dan TNI juga mengikuti doa bersama.

Kapolres Madiun Kota AKBP Supriyono memberi sambutan pembukaan sebelum doa bersama.  Dia mengungkapkan keprihatinan dan duka cita kepada korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema FC vs Persebaya.

suporter-Madiun-2.jpgKapolres Madiun Kota bersama jajaran TNI dan para suporter melakukan tabur bunga di halaman Stadion Wilis. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

"Semoga kejadian ini menjadi hikmah bagi semuanya. Hikmah bagi negara, hikmah bagi semua pemangku kepentingan. Sehingga sepak bola kita menjadi lebih baik," tegas Kapolres.

Setelah doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Aipda Sulaiman anggota Satbinmas Polres Madiun Kota, para supporter melakukan tabur bunga Disediakan area khusus untuk tabur bunga berupa jajaran lilin menyala dan taburan kelopak mawar berbentuk hati dengan bagian terbentang bendera Arema.

Suasana  heroik dan emosional saat para supporter menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Gugur Bunga dan lagu Sampai Jumpa karya Endang Sukanti. Terlihat beberapa suporter menangis. Bahkan salah seorang mengucapkan kata-kata menyentuh untuk supporter Arema yang meninggal dunia.

"Arek-arek saiki wis ndek suwargo, (Arek-arek sudah ada di surga)" ucapnya saat menabur bunga sambil terisak.

Koordinator aliansi suporter, Septian Adi Cahyono mengungkapkan tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan sebuah titik balik suporter sepak bola di Indonesia untuk menghilangkan rivalitas yang tidak sehat.

suporter-Madiun-3.jpgSuporter Madiun terlihat khusyuk berdosa berteman nyala lilin. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

"Biarkan pelatih dan pemain berjuang mati-matian. Kita sebagai suporter cukup mendukung, menciptakan suasana aman, nyaman dan damai. Tidak ada nyawa seharga sepak bola," tegas Septian.

Doa bersama suporter sepak bola Madiun yang berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 19.30 WIB berjalan tertib dan lancar. Setelah acara ditutup, para suporter yang mengenakan pakaian serba hitam membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES