Peristiwa Internasional

Jurnalis Filipina Ditembak Mati Oleh Pengendara Motor

Selasa, 04 Oktober 2022 - 19:24 | 21.00k
Ilustrasi meninggal dunia.
Ilustrasi meninggal dunia.

TIMESINDONESIA, JAKARTAJurnalis Filipina, Percival Mabasa, Senin (3/10/2022) malam meninggal dunia setelah ditembak oleh dua orang pengendara sepeda motor di depan gerbang kompleks perumahan di daerah Las Pinas di pinggiran kota Manila.

Kelompok media dan aktivis kebebasan pers di Filipina mengutuk pembunuhan jurnalis Percival Mabasa, penyiar radio berusia 63 tahun itu yang ditembak mati di dekat rumahnya di ibu kota negara itu.

Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera, Persatuan Jurnalis Nasional Filipina mengatakan pembunuhan Mabasa menunjukkan bahwa "jurnalisme tetap menjadi profesi yang berbahaya" di negara tersebut.

"Insiden yang terjadi di Metro Manila menunjukkan betapa kurang ajarnya para pelaku, dan bagaimana pihak berwenang gagal melindungi jurnalis serta warga biasa dari bahaya," tambah pernyataan itu.

"Mabasa telah mengkritik "tanda merah", menuduh seseorang sebagai simpatisan komunis serta operasi perjudian online dan informasi yang salah seputar darurat militer," kata serikat pekerja.

"Mabasa juga seorang kritikus blak-blakan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte serta kebijakan dan pejabat di pemerintahan penggantinya, Ferdinand Marcos Jr," tambahnya.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah soal pembunuhan jurnalis ini, sementara polisi berjanji untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.

"Kami tidak mengabaikan kemungkinan penembakan itu terkait dengan pekerjaan korban di media," kata Kepala Polisi setempat, Jaime Santos dalam sebuah pernyataan.

Sebuah laporan menyebutkan, keluarga Mabasa menyebut pembunuhannya sebagai kejahatan yang menyedihkan dan menuntut pembunuhnya yang pengecut dibawa ke pengadilan.

Kelompok hak asasi manusia Karapatan menggambarkannya sebagai salah satu penebar kebenaran paling kejam di negara ini.

Federasi Jurnalis Internasional juga mengutuk pembunuhan Mabasa dan meminta pemerintah untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Dia adalah yang terbaru dalam daftar panjang wartawan yang terbunuh di negara ini," katanya.

Pembunuhan Mabasa menyusul penusukan fatal bulan lalu terhadap jurnalis radio, Rey Blanco di Filipina tengah.

Filipina memiliki salah satu lingkungan media paling liberal di Asia, tetapi tetap menjadi tempat paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, terutama di provinsi-provinsinya.

Setidaknya sudah 187 jurnalis tewas dalam 35 tahun terakhir di Filipina, menurut pengawas internasional Reporters Without Borders, termasuk 32 dalam satu insiden pada tahun 2009.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES