Peristiwa Internasional

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Jepang

Selasa, 04 Oktober 2022 - 11:25 | 19.11k
Sebuah TV menayangkan J-Alert atau Sistem Peringatan Dini Nasional pada Selasa pagi. (Foto: foxnews)
Sebuah TV menayangkan J-Alert atau Sistem Peringatan Dini Nasional pada Selasa pagi. (Foto: foxnews)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKorea Utara "membuat provokasi" Senin malam (22.29 GMT) atau Selasa pagi dengan menembakkan rudal balistik jarak menengah ke bagian utara Jepang, atau di Samudra Pasifik, Selasa (4/10/2022).

Pemerintah Jepang langsung mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional, pagi ini, setelah rudal balistik jarak menengah Korea Utara itu jatuh sekitar 3000 km (1.860 mil) dari Jepang. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dengan kejadian itu.

Pemerintah Jepang, seperti dilansir BBC, langsung mengeluarkan peringatan agar orang-orang yang betada di pulau Hokkaido untuk berlindung serta menangguhkan sementara beberapa operasi kereta api oleh tembakan rudal balistik jarak menengah Korea Utara itu.

Ini kali pertama Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang sejak 2017.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sejak lama telah melarang Korea Utara melakukan uji coba senjata balistik dan nuklir.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan,  "Penembakan itu, yang menyusul serangkaian peluncuran baru-baru ini oleh Korea Utara, adalah tindakan sembrono dan saya sangat mengutuknya."

Dia mengatakan dia akan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas situasi.

"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap mengungsi ke gedung atau bawah tanah," kata pemerintah Jepang dalam peringatan yang jarang dikeluarkan pada pukul 07:29, hari Selasa atau pukul 22:29 GMT Senin malam.

Militer Korea Selatan juga mengatakan, rudal Korea Utara itu diluncurkan pada pukul 07:23 dan terbang melalui wilayah udara Jepang.

Amerika Serikat telah menanggapi, dengan diplomat tinggi AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink menggambarkan keputusan Korea Utara itu sesuatu yang "tidak menguntungkan".

Peluncuran rudal balistik tersebut merupakan yang kelima dilakukan Korea Utara dalam sepekan ini. Pada hari Sabtu, dua roket juga jatuh di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Japan Today dalam laporannya juga menegaskan, uji coba rudal balistik yang ditembakkan itu dirancang untuk menyerang target utama di sekutu regional AS.

Ini adalah uji coba rudal paling signifikan oleh Korea Utara sejak Januari, ketika menembakkan rudal jarak menengah Hwasong-12 yang mampu mencapai wilayah AS di Guam. Ini juga pertama kalinya rudal Korea Utara terbang di atas Jepang sejak 2017.

Pihak berwenang Jepang mengeluarkan "peringatan-J" kepada penduduk di wilayah timur laut untuk mengungsi ke gedung-gedung terdekat, peringatan pertama sejak 2017.

Kereta api yang dihentikan sementara berada di wilayah Hokkaido dan Aomori Jepang sebelum operasi mereka dilanjutkan setelah pemberitahuan pemerintah bahwa Korea Utara rudal tampaknya telah mendarat di Pasifik.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan belum ada laporan segera mengenai kerusakan yang dilaporkan setelah peluncuran rudal Korea Utara. Dia mengatakan rudal itu mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif negara itu setelah penerbangan 22 menit.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya juga mendeteksi peluncuran apa yang disebutnya rudal balistik yang ditembakkan dari daerah pedalaman Korea Utara. Terkait hal ini, militer Korea Selatan meningkatkan pengawasannya dan mempertahankan kesiapan dalam koordinasi yang erat dengan Amerika Serikat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juga mengatakan, Korea Utara meluncurkan rudal jarak menengah yang jangkauannya 4.000 kilometer (2.485 mil). Ini adalah jarak yang menempatkan Guam dalam jarak serang.

Yoon mengatakan dia mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas peluncuran dan bahwa "provokasi nuklir sembrono" Korea Utara akan mendapatkan tanggapan keras dari Selatan dan masyarakat internasional yang lebih luas.

Peluncuran itu merupakan uji coba senjata putaran kelima oleh Korea Utara dalam 10 hari terakhir dalam apa yang dilihat sebagai tanggapan nyata terhadap latihan militer bilateral antara Korea Selatan dan Amerika Serikat dan pelatihan sekutu lainnya yang melibatkan Jepang pekan lalu. Korea Utara memandang latihan semacam itu sebagai latihan invasi,

Rudal yang ditembakkan selama empat putaran peluncuran terakhir adalah jarak pendek dan jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. Rudal-rudal itu mampu mengenai sasaran di Korea Selatan.

Korea Utara telah menguji coba sekitar 40 rudal di sekitar 20 acara peluncuran yang berbeda tahun ini ketika pemimpinnya Kim Jong Un bersumpah untuk memperluas persenjataan nuklirnya dan menolak untuk kembali ke diplomasi nuklir dengan Amerika Serikat.

Beberapa ahli mengatakan dengan provokasinya itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada akhirnya akan mencoba menggunakan persenjataannya yang lebih besar setelah penembakkan rudal balistik jarak menengah ke bagian utara Jepang, atau di Samudra Pasifik, Selasa pagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES