Peristiwa Daerah Tragedi Stadion Kanjuruhan

Dokter Spesialis RSA UGM Ungkap Bahaya Paparan Gas Air Mata Bagi Tubuh

Selasa, 04 Oktober 2022 - 11:31 | 33.09k
Kendaraan aparat yang rusak akibat tragedi Kanjuruhan Malang. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia).
Kendaraan aparat yang rusak akibat tragedi Kanjuruhan Malang. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia).
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTATragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban ratusan orang mengundang perhatian banyak pihak baik dalam dan luar negeri. Dan pemicu banyaknya suporter yang meninggal dunia adalah tembakan gas air mata.

Kepolisian menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC vs Persebaya.

Menanggapi hal itu Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik atau RSA UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp THT KL MSc angkat bicara.

Ia menerangkan bahaya paparan gas air mata bagi tubuh manusia. Gas air mata ini akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan.

"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," kata Anton kepada TIMES Indonesia, Selasa (4/10/2022).

Ia menyebutkan apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata.  Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur.

Ia menjelaskan bahwa gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.

Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh. Sebab, gas tersebut dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Berikut hal yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata

Anton mengungkapkan bahwa penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondiai pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.

Namun, ia menyebutkan ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini.

Nah salah satu yang bisa segera dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata. "Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," ujarnya

Kemudian, bersihkan sisa gas yang masih menempel di tubuh. Upayakan pula mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata.

"Lalu segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut," papar Anton Dokter Spesialis RSA UGM soal bahaya paparan gas air mata bagi tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES