Olahraga

Tragedi Stadion Kanjuruhan, ASKAB PSSI Lombok Utara Turut Berduka

Minggu, 02 Oktober 2022 - 23:04 | 22.68k
Sekretaris Askab PSSI Lombok Utara, Budiawan. (FOTO: HERY MAHARDIKA/TIMES Indonesia)
Sekretaris Askab PSSI Lombok Utara, Budiawan. (FOTO: HERY MAHARDIKA/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARATragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang di Kabupaten Malang, Jawa Timur usai laga Arema VS Persebaya, Sabtu (1/10/2022) memberikan duka yang mendalam dari seluruh lapisan masyarakat di tanah air. Salah satunya jajaran pengurus Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Lombok Utara (Askab PSSI Lombok Utara).

"Kami Askab PSSI Lombok Utara merasa prihatin dan berduka yang mendalam atas tragedi ratusan penonton atau suporter pesepak bola meninggal dunia pada usai laga Liga 1 antara Arema VS Persebaya," ungkap Sekretaris Askab PSSI Lombok Utara, Budiawan kepada TIMES INDONESIA, Minggu (2/10/2022).

Sepak bola bidang olahraga yang bergengsi dan merakyat di dunia. Melalui sepak bola dapat menyatukan rasa, suku, dan agama. Namun, yang perlu menjadi catatan dan pembelajaran bersama harus tetap mengedepankan profesionalitas dan semangat sportifitas.

"Entah apapun menjadi akar persoalan persaingan sengit antara Arema VS Persebaya, namun harus tetap mengedepankan profesionalitas. Fanatic pada klub itu bagus tapi tidak boleh berlebihan sampai menghilangkan nyawa," tegasnya.

Sepak bola itu menyatukan. Menang kalah itu sebenarnya biasa, pasti ada kalah dan menang. Atas tragedi yang terjadi pihaknya menyesalkan dan memprihatinkan. 

"Semoga ini menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua, supaya betul-betul kita dewasa terutama sebagai sporter, menyikapi dengan baik dan bijak. Agar kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.

Ia juga meminta kepada pencinta sepak bola, official, manager, aparat keamanan, dan stakeholder lainnya harus menyikapi dengan bijak, dan harus segera duduk bersama untuk memperbaiki penyelenggaraan sepak bola, terutama pada standar operasional (SOP) keamanan pada laga-laga di semua daerah.

"Harus segera duduk bareng menyikapi tragedi ini," harapnya.

Ia juga meminta para suporter boleh fanatik, namun fanatik yang ditunjukan dengan memberikan semangat dan hal-hal positif, bukan saling baku hantam hingga saling melukai, ketika laga sudah selesai pada suporter dan bonek kembali ke rumah masing-masing.

Sepak bola itu harus dijadikan hiburan, bukan saling melukai. Dengan tragedi tentu akan berimbas terhadap laga-laga berikutnya, ada larangan dari FIFA yang akan menimbulkan sepinya laga-laga yang mencari potensi generasi sepak bola, belum lagi mencederai dan mengkhawatirkan para pemain.

"Cukup Tragedi Stadion Kanjuruhan sebagai tragedi terakhir dalam sepak bola kita," ucap Sekretaris Askab PSSI Lombok Utara ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES