Peristiwa Nasional

Bendera Setengah Tiang dan Nyalakan Lilin Bakal Digelar Aremania Selama 7 Hari

Minggu, 02 Oktober 2022 - 22:52 | 36.39k
Lilin-lilin yang menyala di area luar Stadion Gajayana Malang, Minggu (2/10/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Lilin-lilin yang menyala di area luar Stadion Gajayana Malang, Minggu (2/10/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Untuk menghormati dan mendoakan kepergian ratusan suporter Arema korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Aremania bakal menyalakan lilin di Stadion Gajayana dan mengibarkan bendera setengah tiang selama 7 hari kedepan.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu Aremania, Ambon Fanda saat dikonfirmasi awak media di belakang Stadion Gajayana Malang, Minggu (2/10/2022) malam.

"Setelah malam ini, selanjutnya akan kita lakukan (nyala lilin) selama 7 hari sembari menunggu proses hukum yang berjalan," ujar Ambon, Minggu (2/10/2022).

Lilin-lilin-yang-menyala-2.jpg

Ia juga memastikan pengibaran bendera setengah tiang juga akan dilakukan oleh Aremania. Ambon menyebutkan, bisa mengibarkan bendera merah putih ataupun bendera Arema.

"Bendera setengah tiang juga kita lakukan bersama sama. Bendera Arema ataupun bendera Indonesia, apapun itu semua kita naikan selama 7 hari," ungkapnya.

Usai terpukulnya Aremania atas meninggalnya ratusan suporter imbas Tragedi Kanjuruhan Malang, Aremania telah menyiapkan langkah hukum dengan membuka tim advokasi.

Sebab, menurut Ambon, kejadian ini bukanlah peristiwa biasa. Melainkan sebuah pembantaian. Bagaimana gas air mata disemprotkan ke Tribun penonton dan akses pintu keluar dipersempit.

"Gimana bukan pembantaian, gas air mata ditembakan, tapi pintu ditutup. Banyak orang mati disana," katanya.

"Advokasi kita siapkan bersama yang lain juga. Kita bersama-sama mencari keadilan seadil-adilnya," imbuhnya.

Lilin-lilin-yang-menyala-3.jpg

Atas kejadian ini, lanjut Ambon, sudah saatnya rivalitas sehat dilakukan. Jangan pernah adalagi nyawa ditumbalkan dalam dunia persepakbolaan.

"Yang harus sudah kita lakukan ya rivalitas sehat. Gak perlu ada lagi nyawa yang melayang, karena sepakbola yang kita cintai ini," tuturnya.

Kedepan, jika proses hukum tak berjalan adil, ia memastikan ribuan Aremania akan bergerak dan melakukan aksi yang berbeda.

panjat-doa-dan-nyalakan-lilin.jpgSuasana panjat doa dan nyalakan lilin ratusan Aremania untuk duka korban Tragedi Kanjuruhan Malang di belakang Stadion Gajayana, Minggu (2/10/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

"Kalau proses hukum berjalan tidak normal, kita bisa melihat semuanya dan menilai. Kita akan aksi yang berbeda," tegasnya.

Sementara itu, Hadi Cucas sebagai perwakilan The Jakmania Ngalam menyesalkan kejadian ini. Mereka siap ikut andil dan mengawal permasalahan ini sampai tuntas.

"Semua suporter pasti kecewa. Yang menyebabkan kematian ini bukan suporter sama suporter, tapi polisi yang melemparkan gas air mata," tandasnya.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan Malang ini terjadi Dilaga Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor akhir kalah 2-3, Sabtu (1/10/2022) kemarin malam. Usai pertandingan, sejumlah suporter merangsek masuk ke area lapangan. Tapi tak disangka, tiba-tiba aparat keamanan pun menembakkan gas air mata hingga ke Tribun penonton yang mengakibatkan ribuan suporter pun panik berhamburan untuk keluar dari Stadion.

Ribuan suporter yang berusaha keluar dari area Stadion Kanjuruhan Malang pun, saling berdesakan hingga terinjak-injak. Tragedi Stadion Kanjuruhan ini menyebabkan lebih dari 120 orang meninggal dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES