Peristiwa Daerah

Mahasiswa Unzah Genggong Kirimkan Doa untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Minggu, 02 Oktober 2022 - 20:26 | 25.94k
Doa bersama mahasiswa Unzah Genggong Kabupaten Probolinggo di depan gedung kampus. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Doa bersama mahasiswa Unzah Genggong Kabupaten Probolinggo di depan gedung kampus. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Gelombang doa untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, terus mengalir di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tak hanya santri saja, puluhan mahasiswa Universitas Zainul Hasan atau Unzah Genggong, Pajarakan, juga melakukan doa bersama, Minggu (2/10/2022). 

Doa itu dipanjatkan untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dalam laga yang digelar Sabtu (1/10/2022) malam itu, tuan rumah Arema kalah 2-3 dari tim tamu.

Aksi doa bersama itu dilakukan oleh mahasiswa di depan gedung kampus. Mereka membacakan surat Yasin dan tahlil yang dikhususkan untuk para korban yang meninggal dunia. Mereka menyempatkan untuk berdoa sebelum meninggalkan kampus.

Rektor Unzah Genggong, Abdul Aziz menyampaikan, doa bersama itu dilakukan sebagai bentuk bela sungkawa dari civitas akademika kampus Unzah Genggong. Pihaknya merasa sangat prihatin dan berduka atas tragedi yang terjadi usai pertandingan sepak bola itu.

Doa-bersama-mahasiswa-Unzah-Genggong-Kabupaten-Probolinggo-2.jpgAbdul Aziz, Rektor Unzah Genggong saat diwawancarai oleh sejumlah media. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Ia menyebut, tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan duka dan luka yang teramat dalam bagi bangsa ini. Ia berharap kejadian ini merupakan tragedi terakhir sepanjang sejarah sepak bola tanah air.

Tak hanya itu, ia juga berharap agar kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat, utamanya dalam dunia sepak bola Indonesia. Agar setiap laga dan pertandingan yang digelar bisa lebih baik lagi. Sehingga tidak terjadi insiden serupa.

"Kami juga berdoa untuk dunia sepak bola Indonesia. Agar ke depan bisa lebih baik lagi ke depan. Cukup kejadian ini menjadi pelajaran dan pengalaman bagi seluruhnya. Agar tidak terulang kembali," harapnya.

Sebelumnya, seribu santri di Kabupaten Probolinggo melakukan doa bersama untuk para korban dan kemaslahatan bangsa. Doa bersama itu dilakukan oleh para santri dari Pondok Pesantren Alhabib Muhammad Shodiq Ahlussunnah Waljamaah, Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Minggu (2/10/2022).

Mereka tak hanya melakukan doa bersama, tapi juga melakukan sholat ghoib untuk para korban yang meninggal dunia dalam kericuhan tersebut. Dengan mengenakan pakaian serba putih dan bersarung, kegiatan doa bersama itu dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren, Habib Salim Quraiys, dan Habib Amin Haddar.

Sekadar informasi, kericuhan usai pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan Malang, menelan ratusan korban jiwa. Tak disangka, tragedi Stadion Kanjuruhan itu juga menewaskan tiga orang asal Kabupaten Probolinggo yang merupakan Aremania.

Warga Kabupaten Probolinggo yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan dalam laga Arema FC dan Persebaya Surabaya itu, adalah Abian Hasiq Rifqi (18) warga Dusun Krajan, RT 006 RW 001, Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kecamatan Kraksaan; Rifki Dwi Yulianto (19), warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron; dan Moh. Kindi Arrumi Purnama (16) asal Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES