Olahraga Tragedi Stadion Kanjuruhan

Tragedi Stadion Kanjuruhan, Askot PSSI Bontang Sampaikan Duka Mendalam

Minggu, 02 Oktober 2022 - 18:21 | 18.90k
Askot PSSI Bontang, Andi Faisal Sofyan Hasdam (Foto: Tribunkaltim.Co/Muhammad Fachri)
Askot PSSI Bontang, Andi Faisal Sofyan Hasdam (Foto: Tribunkaltim.Co/Muhammad Fachri)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, BONTANG – Andi Faisal Sofyan Hasdam, Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Bontang (PSSI Bontang) menyampaikan duka mendalam atas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi tadi malam Sabtu, (1/10/2022) malam.

"Ya, yang pasti turut berduka cita yang mendalam atas tragedi Stadion Kanjuruhan, semoga semua yang menjadi korban husnul khatimah," ujarnya.

Sebagai olahraga yang diminati mayoritas masyarakat di seantero nusantara bahkan dunia, Ketua DPRD Bontang ini tak heran jika semua usia dan semua jenis kelamin antusias meramaikan setiap spot tribun suporter dalam stadion. Begitu pun saat terjadi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. 

Menurut anggota Exco Kaltim ini diperlukan manajemen khusus dalam penanganan setiap pertandingan. Antara lain penanganan yang sesuai dengan regulasi FIFA menjadi sebuah keharusan bagi penyelenggaraan turnamen sepak bola diterapkan.

Semestinya segala hal telah diantisipasi untuk menjamin keberlangsungan pertandingan dan keselamatan seluruh orang yang ada didalamnya, termasuk bagaimana dalam penanganan kerusuhan di stadion. 

"Sepakbola ini kan sebuah hiburan rakyat yang mana di dalamnya saat pertandingan beragam pemikiran,tindakan dan juga latar belakang yang hadir menonton. Baik anak-anak, remaja dan dewasa," ungkapnya.

Andi Fais membeberkan kejadian serupa sudah berulang kali terjadi dalam momen laga sepakbola Indonesia, bahkan yang teranyar persebaya di Surabaya pun ricuh, sebabnya tim kebanggaan saat itu kalah dari tim tamu.

"Yang lalu ada juga di Surabaya ribut karena kecewa timnya kalah, apalagi ini pertandingan derby yang penuh gengsi dari jaman dulu," lanjutnya.

Selaku salah satu Ketua PSSI di Kaltim ia meminta kepada pemerintah pusat untuk menghentikan sementara Liga 1 hingga jaminan pelaksanaan turnamen digelar sesuai dengan standar-standar yang sudah ditetapkan.

Ia berharap tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi yang terakhir. Ia menyayangkan jika saat prestasi tim nasional Indonesia sedang membaik harus ternoda, bahkan tidak mungkin akan berdampak pada sanksi yang ditujukan kepada PSSI.

Ia mengakui keputusan FIFA atas tragedi Stadion Kanjuruhan nantinya akan berdampak buruk pada seluruh komponen sepakbola tanah air. Pun secara ekonomi piring nasi pemain akan berdampak besar.

"Cukup ini yang terakhir ada korban seperti ini, mudahan ini dijadikan momentum untuk membenahi segala hal di sepakbola terutama kompetisi Liga 1 yang memang sudah ada di liga profesional," pintanya.

Tak hanya soal manajemen panitia, Andi Fais memberikan masukan pula bagi penonton sepakbola. Menurutnya jika ingin sepakbola indonesia berkualitas secara utuh, diperlukan peningkatan kesadaran penonton pula.

Sebab kedewasaan sudah saatnya diperlihatkan oleh suporter sepak bola indonesia. Hal itu akan nampak pada penyikapan suporter ketika timnya kalah dalam sebuah pertandingan. Meski diakui semua ini karena gengsi klub masing masing.

"Karena lagi lagi ketidakdewasaan penonton hingga akhirnya ketika tidak bisa menerima kekalahan lantas turun ke lapangan," tutup Ketua Askot PSSI Bontang Andi Faisal Sofyan Hasdam terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES