Peristiwa Daerah Tragedi Stadion Kanjuruhan

Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah, Total 129 Orang

Minggu, 02 Oktober 2022 - 13:44 | 19.20k
Aremania turun ke lapangan setelah kecewa timnya mengalami kekalahan atas Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Sabtu (1/10/2022). (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Aremania turun ke lapangan setelah kecewa timnya mengalami kekalahan atas Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Sabtu (1/10/2022). (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan bertambah, Minggu (2/10/2022) siang. Dua korban menambah deretan korban tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi 129 orang meninggal dunia.

"Awalnya 127 orang kini menjadi 129 orang meninggal dunia yang sudah terverifikasi," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto Minggu (2/10/2022).

Dua orang diantara korban meninggal merupakan anggota polisi. Keduanya anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung, Bripka Andik dan anggota Polsek Dongko, Polres Trenggalek, Briptu Fajar Yoyok.

Korban yang meninggal dunia masih berpotensi bertambah. Sebab, sejauh ini ada sebanyak 180 orang yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit yang tersebar di Malang Raya. Antara lain, Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen, RS Wava Husada Kepanjen, RS Teja Husada Kepanjeng.

Kemudian, RS Kanjuruhan Kepanjen, RSI Gondanglegi, Puskesmas Gondanglegi, RS Ben Mari Pakisaji Malang, RSU Pindad Turen, RS Salsabila, RSBK Turen dan RS Saiful Anwar Malang. 

Sebelumnya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta sebelumya mengungkapkan, sebanyak 127 orang meninggal dunia, dua diantaranya anggota polri dan 125 suporter, usai laga derby antara Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober kemarin malam.

"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit saat proses pertolongan," ujar Irjen Nico.

Irjen Nico menambahkan kerusakan ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya mobil dinas Polri, dan mobil pribadi. "Dan masih ada 180 orang yang saat ini dalam proses perawatan," ucapnya.

Irjen Nico mengatakan, dari kurang lebih ada empat puluh ribu penonton yang hadir di stadion, tidak semuanya anarkis dan tidak semuanya kecewa. Hanya sebagian dari mereka yang turun ke lapangan.

"Kalau semua tertib aturan maka tidak akan terjadi seperti ini. Karena peristiwa ini ada sebab dan akibat," ujarnya.

"Sekali lagi kami berbela sungkawa dan akan melakukan langka-langka dengan steakholder terkait supaya ini tidak terjadi lagi," imbuh Irjen Nico.

Alasan Penggunaan Gas Air Mata

Kapolda Jatim mengatakan pihaknya terpaksa melakukan upaya-upaya pencegahan sampai digunakan gas air mata. "Karena sudah anarkis dan menyerang petugas," jelasnya.

Sebelum menggunakan gas air mata, Kapolda mengatakan, sudah memberikan peringatan terlebih dahulu. "Kemudian terjadi proses penumpukan di pintu. Ketika terjadi penumpukan itu terjadi sesak nafas serta kekurangan oksigen," kata Jendral Bintang Dua tersebut.

Kemudian oleh petugas di lapangan, dilakukan pertolongan kepada yang mengalami sesak nafas. "Lalu ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya kendaraan dinas milik Polri dan juga ada mobil pribadi," sebutnya.

"Masih ada 180 orang yang proses perawatan dalam upaya-upaya penyembuhan," sambungnya.

Menurutnya, tidak semua suporter anarkis, dari 40 ribu penonton yang hadir tidak semua anarkis. "Hanya sebagian sekitar tiga ribu masuk ke lapangan. Ini ada sebab akibatnya yang akan kami tindaklanjuti," bebernya.

Sementara itu, saat konferensi pers bersama Kapolda Jatim terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut, Bupati Malang Sanusi membebaskan biaya perawatan yang menjadi korban dari peristiwa tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES