Olahraga Tragedi Stadion Kanjuruhan

Delapan Aremania Pasuruan Jadi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 13:29 | 45.22k
Kondisi Stadion Kanjuruhan Pasca Tragedi (FOTO: Istimewa & Glewo/fotografer TimesIndonesia.)
Kondisi Stadion Kanjuruhan Pasca Tragedi (FOTO: Istimewa & Glewo/fotografer TimesIndonesia.)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, PASURUANTragedi Stadion Kanjuruhan Malang, dalam Liga I derbi Arema FC melawan Persebaya, pada Sabtu (01/10/2022) malam menelan korban meninggal dunia suporter Aremania hingga ratusan jiwa.

Laga panas tersebut ditonton oleh kurang lebih 45.000 suporter yang memenuhi Stadion Kanjuruhan. Tak hanya Suporter Aremania dari Kota Malang saja yang menonton pertandingan itu. Namun Aremania dari Kota terdekat seperti Blitar, Pasuruan, Batu, juga berdatangan menyaksikan derbi musuh bebuyutan tersebut. 

Dari ratusan korban meninggal dunia Tragedi Stadion Kanjuruhan itu, juga terdapat suporter Aremania yang berasal dari Pasuruan. Tercatat hingga berita ini ditulis, ada sekitar 8 orang korban meninggal dunia yang berasal dari Kabupaten Pasuruan.

"Saat ini kami masih melakukan pendataan dan kroscek, untuk memastikan identitas serta alamat korban yang masih berada di Malang. Karena masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi," terang Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi saat dihubungi.

Jumlah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan bisa saja terus bertambah, karena masih banyak korban yang tersebar di sejumlah klinik dan rumah sakit.

"Kami akan terus meng-kroscek laporan dari masyarakat Pasuruan, yang anggota keluarganya belum pulang dengan jenazah yang tidak ada identitasnya. Kami terus kumpulkan data agar valid dan akurat terkait jumlah korban yang berasal dari Kabupaten Pasuruan," jelas Kapolres.

Tragedi-Stadion-Kanjuruhan-b91769aa2c6f07005.jpg

Berikut data sementara korban meninggal dunia yang berasal dari Kabupaten Pasuruan, yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber: 

1. Pratiwi (21) warga Purwosari

2.Hendrik Gunawan (21) warga Purwodadi

3.Agus Riansyah Pratama (20) warga Purwosari

4. Khusaeni warga Beji

5. M.Andre warga Beji

6. M.Rian Akbar (17) warga Tutur

7. M.Nizamudin (15) warga Rejoso

8. Hadi Nata warga Rejoso

Dari fakta lapangan, korban yang meninggal bukan dikarenakan akibat bentrokan antarsuporter. Namun diduga karena tembakan gas air mata oleh aparat keamanan yang berusaha meredam situasi yang mulai chaos.

Akibat tembakan gas air mata yang pekat tersebut, ribuan suporter yang berada di tribun, panik dan mencoba berlari menyelamatkan diri menuju pintu keluar. Karena berdesakan dan saling dorong menuju satu titik, ribuan penonton yang mengalami sesak nafas, mata perih itu akhirnya tak terkendali dan banyak yang terinjak serta kehabisan nafas hingga menjadi korban dalam insiden tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut. 

Kapolda Jatim Irjen Pol.Nico Afinta, menyebut penggunaan gas airmata oleh personel kepolisian di Stadion Kanjuruhan dikarenakan suporter Aremania mulai anarkis dan menyerang petugas. "Oleh karena itu anggota berupaya melakukan pencegahan dan melakukan pengalihan, supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar para pemain," tegasnya terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES