Peristiwa Daerah Tragedi Stadion Kanjuruhan

Askab Blitar Kecam Penembakan Gas Air Mata di Tragedi Stadion Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 13:21 | 20.81k
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ketua Askab Blitar Sesalkan Penggunaan Gas Air Mata .(foto: Dok. TIMES Indonesia)
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ketua Askab Blitar Sesalkan Penggunaan Gas Air Mata .(foto: Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, BLITAR – Ketua Askab Blitar (Asosiasi PSSI Kabupaten Blitar), Fatatoh Hironi Ulya menyesalkan penggunaan gas air untuk mengurai massa di Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Hal tersebut diduga menjadi salah satu penyebab suporter sesak nafas yang berujung kematian.

Fatatoh menguraikan, sesuai peraturan FIFA  gas air mata dan flare itu memang tidak diperbolehkan untuk dibawa di stadion. Biasanya untuk pengamanan, petugas dibekali anjing pelacak atau k9 sebagai pengurai massa. 

"Saya sangat menyesalkan tragedi ini. Termasuk penggunaan gas air mata untuk mengurai kericuhan di stadion tersebut," katanya, Minggu (2/10/2022).

Fatatoh menegaskan, Tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi pelajaran bersama bahwasanya ke depan SOP pertandingan-pertandingan yang krusial ini bisa diselenggarakan di sore hari untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi diinginkan. 

Menurutnya, mungkin kalau kemarin pertandingan Arema Vs Persebaya dilaksanakan sore hari, untuk antisipasi jika terjadi kericuhan akan semakin cepat teratasi. 

"Menjadi pelajaran untuk kita semua mas baik dari PSSI dari anggota klub di liga 1 liga 2 liga 3 serta panpel beserta keamanan. semoga ini menjadi yang terakhir dan kita akan mencoba belajar lebih baik untuk ke depan," tegasnya. 

Selain itu, update terbaru jumlah korban aremania meninggal dari Kabupaten Blitar. Data yang diterima TIMES Indonesia dari Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab) Blitar menyebutkan ada 7 suporter meninggal. Sedangkan tiga lainnya luka luka. 

Sebanyak 7 korban meninggal yaitu, M Rizki Darmawan asal kecamatan Garum, Andika Bayu Pradana warga Kecamatan Nglegok, M Mustafa Warga Kecamatan Ngeni, M Mungizul H Warga Kecamatan Sutojayan, M Khoirul Huda warga Kecamatan Garum dam pasangan Suami istri asal Desa Kedungrejo.

Sedangkan 3 korban luka yakni M Adam H Warga, Kecamatan Kanigoro, Riki Febrianto Warga Kecamatan Talun dan M Ryan Dwicahyono.

Seperti diketahui, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan sebanyak 127 orang meninggal dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan usai laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya . Hal ini disampaikan Kapolda Jatim ketika konfrensi pers, Minggu, (2/10/2022) dini hari.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES