Gaya Hidup

Mengenal Gas Air Mata yang Diduga Menjadi Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan 

Minggu, 02 Oktober 2022 - 10:56 | 58.28k
Gas air mata, diduga menjadi penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan. (foto: nationalgeographic)
Gas air mata, diduga menjadi penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan. (foto: nationalgeographic)

TIMESINDONESIA, JAKARTATragedi Stadion Kanjuruhan diduga karena tembakan gas air mata yang dilakukan petugas pengamanan saat Arema FC bertanding melawan Persebaya Surabaya. 

Gas Air mata ditembakkan petugas dengan maksud membubarkan suporter yang masuk ke lapangan usai laga yang berakhir dengan kemenangan Persebaya dengan skor 3-2, Sabtu (1/10.2022) malam kemarin.

Akibatnya banyak penonton yang mengalami sesak napas dan segera keluar dari tribun. 

Gas air mata memang kerap digunakan petugas untuk mengendalikan/ membubarkan massa, baik itu saat demonstrasi maupun kericuhan karena lainnya. 

Sebenarnya apa sih gas air mata itu? 

Gas air mata merupakan senjata kimia yang berupa gad dan digunakanuntuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata dan/ atau sistem pernapasan. 

Terdapat beberapa jenis gas air mata. Namun yang paling sering digunakan adalah gas CS karena dianggap paling aman. Berbagai penelitian menemukan bahwa gas CS dengan batas konsentrasi 5% tergolong relatif aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Selain gas CS, terdapat pula gas CN dan CR. Tapi dua gas terakhir lebih jarang digunakan karena lebih beracun. Pemerintah Amerika Serikat bahkan melarang pemakaian gas CR karena diduga berpotensi menyebabkan kanker.

Jika terkena gas air mata efek samping yang paling cepat dirasakan adalah mata perih hingga sesak napas. 

Mata yang terkena gas air mata ini akan memicu keluarnya air mata dalam jumlah banyak. Selain itu mata akan terasa gatal dan sensasi terbakar. Hingga menganggu penglihatan. Itu karena disebabkan karena selaput mata terjadi peradangan setelah terkena gas air mata. 

Sedangkan pada pernapasan, akan terasa nyeri dada, sesak napas, batuk hingga mengeluarkan dahak dan air liur. 

Dampak ini akan lebih parah bagi mereka yang sudah mengidap asma dan alergi. 

Sementara di kulit juga akan terasa gatal, iritasi, hingga luka bakar kimia. 

Tak itu saja, jika terkena gas air mata akan membuat nyeri di kepala hingga muntah. 

Apa pertolongan pertama jika terkena gas air mata?

Segera hindari daerah yang terpapar gas air mata. Segera bilas wajah dan kulit yang terkenal gas air mata dengan air mengalir setidaknya sampai 10 menit. 

Akan lebih baik jika Anda mengguyur bagian yang terkena gas air mata dengan cairan infus. 

Hal ini akan membantu untuk mengurangi rasa nyeri dan meringankan sensasi terbakar pada wajah atau kulit. 

Lepaskan pakaian dan barang lain yang melekat di tubuh setelah terkena gas air mata. 

Meski gejala akibat gas air mata telah mereda, namun tak ada salahnya Anda mendatangi klinik kesehatan untuk memastikan Anda baik-baik saja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES