Indonesia Positif

Produsen Tahu Tempe di Indramayu Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 23:17 | 41.32k
Perajin tahu dan tempe di Indramayu keluhkan kenaikan harga kedelai. (Foto: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)
Perajin tahu dan tempe di Indramayu keluhkan kenaikan harga kedelai. (Foto: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Perajin tahu tempe di kelurahan Bojongsari Indramayu, keluhkan harga kedelai impor yang terus menerus merangkak naik hingga tembus Rp13 ribu per kilonya.

Sebelumnya harga kedelai impor kisaran Rp12 ribu per kilonya. Bahkan harga normal kedelai biasanya cuman Rp8 ribu per kilonya.

"Perlahan tapi pasti harga kedelai mengalami kenaikan hingga mencapai 13 ribu per kilonya, dan ini membuat kami bingung dan harus menaikan harga jual, kalau tidak menaikan kami merugi," kata perajin tahu tempe Tarma (55), Sabtu (1/10/2022)

Tarma menambahkan, harga tahu dan tempe otomatis akan naik, bahkan ukuran pun diperkecil. Ini dilakukan agar tetap produksi walau ia akui hasilnya sangat minim sekali.

"Hasilnya sangat minim sekali kadang sampai rugi, belum lagi buat bayar karyawan, listrik dan yang lainnya, yang penting bisa bertahan," ujar Tarma.

Semula harga tempe biasanya dijual Rp.5 ribu sekarang jadi Rp7 ribu, sedangkan harga tahu per papan semula Rp 25 ribu kini naik jadi Rp30 ribu.

"Kami sebagai perajin tahu dan tempe berharap ada solusi yang terbaik dari pemerintah terkait kestabilan harga kedelai, agar kami bisa terus bertahan," katanya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Khoerul, produsen tahu tempe asal blok Bungkul Bojongsari. Menurutnya kenaikan harga kedelai jelas  akan berdampak pada penghasilan.

"Saya berharap agar harga kedelai bisa stabil lagi di harga Rp.8 ribu rupiah, dan kami bisa mensejahterakan para karyawan," pintanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES