Mahasiswa Teknik Sipil ITNY Lolos Lomba Puisi Tingkat Asia Tenggara

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Lagi-lagi, mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta atau ITNY menorehkan prestasi. Kali ini, prestasi spektakuler itu ditorehkan Deandra Marhaendra. Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ini berhasil lolos lomba puisi tingkat Asia Tenggara.

Deandra lolos masuk 100 besar pada gelaran lomba pusi bertema Memupuk Asa Di Balik Nestapa tingkat Asia Tenggara PBS X 2022. Lomba karya sastra puisi yang diikuti ribuan peserta tersebut diselenggarakan oleh Pekan Bahasa Dan Sastra pada 23 Juli 2022 hingga 30 September 2022 secara online.

Deandra menuturkan, lomba ini diikuti peserta dari negara-negara dari Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan lain sebagainya. Setiap peserta diberikan kebebasan memilih tema. Nah, dalam perlombaan itu, dirinya memilih tema Memupuk Asa Di Balik Nestapa.

Tema ini sengaja dipilih untuk memberikan semangat kepada siapa pun agar selalu semangat ketika sedang mengalami masa sulit. Sebab, dibalik kesulitan selalu ada jalan.

“Asa di balik nestapa, mengartikan mimpi yang terbungkus pahitnya nestapa, meski sulit untuk mewujudkan mimpi tapi menyerah bukanlah pilihan,” terang Deandra.

Dari 1.000 peserta di wilayah Asia Tenggara yang mengirimkan naskah, panitia mengambil 100 karya terbaik untuk diseleksi. Nah, 10 peserta diantaranya sebagai sebagai juara. Yang membanggakan, naskah yang dibuat oleh Deandra menempati peringat ke-48 dari 100 naskah yang dipilih panitia dari ribuan peserta tersebut.

Meski dirinya kini sedang studi di Jurusan Teknik Sipil, Deandra mengaku masih terus ingin mengasah kemampuannya dalam bidang sastra. Baginya, sastra dan sipil sudah menjadi bakatnya. Bahkan, dirinya ingin mengkolaborasikan antara sastra dengan ilmu sipil dalam sebuah karya.

“Saya ingin menumbuhkan literasi dalam karya satra. Pada 27 September 2022 saya meluncurkan buku yang berisi kumpulan puisi-puisi dalam judul Binar Bias Sihir Puisi,” jelasnya.

Ia berharap, karya sastra puisi tersebut dapat mengangkat nama baik Kampus ITNY, tempat ia belajar Teknik Sipil. Juga Kabupaten Kulonprogo sebagai tempat kelahirannya. “Saya akan terus menulis sastra. Tidak ada alasan untuk berhenti menulis. Sebab, dengan tulisan kita akan dikenang dan tulis itu abadi,” terang mahasiswa Teknik Sipil ITNY angkatan 2021 ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement