Indonesia Positif

Kementan RI Lakukan Pendampingan dan Evaluasi Pasca Kejadian PMK

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 16:38 | 11.91k
Pendampingan dan evaluasi pasca PMK Kota Batu. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Pendampingan dan evaluasi pasca PMK Kota Batu. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan salah satu penyakit yang telah  mewabah di 24 provinsi  Indonesia hingga saat ini. Dampak dari penyakit ini bagi peternak sangatlah merugikan, diantaranya pengobatan ternak, biaya perawatan ternak, harga jual ternak yang rendah, hingga kematian ternak.

Pemerintah sejauh ini masih tetap melaksanakan pencegahan pasca PMK yaitu dengan pelaksanaan vaksinasi. Kegiatan ini dianggap efektif agar ternak tidak terserang PMK kembali. Namun sayangnya, setelah kegiatan vaksinasi peternak lebih memilih untuk menjual ternaknya.

Kementerian Pertanian sejauh ini tetap melakukan monitoring dan evaluasi pasca kejadian PMK. Salah satunya adalah Divisi Ternak Ruminansia, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, salah satu UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dibawah Lingkup Kementerian Pertanian (BPPSDMP), melaksanakan pendampingan dan evaluasi pasca kejadian PMK di Desa Sumbergondo, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (30/09/2022).

Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari kegiatan sebelumnya, yaitu sosialisasi dan edukasi tentang kejadian PMK di Kota Batu.

pendampingan-bbpp.jpg

Adapun ciri-ciri ternak yang terserang penyakit PMK ini adalah keluarnya air Saliva dari mulut ternak, terdapat lesi atau luka pada lidah ternak, adanya penuruan produksi susu pada ternak perah dan penuruan bobot badan pada ternak potong, terjadi luka pada bagian kaki hingga kuku kaki yang terlepas.

Ariffien, Widyaiswara BBPP Batu bersama tim, Prima Puji Raharjo dan Happy Aprillia Mahardika, di dampingi oleh Penyuluh Desa, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Puji Iriani sambang ke salah satu kelompok peternak di desa tersebut. Peternak sangat antusias dengan kegiatan ini.  

Ariffien menjelaskan ternak yang telah divaksinasi perlu tetap menjalankan prokes PMK, diantaranya pemberian vitamin ADE, melakukan biosekuriti ternak, kandang serta lingkungan dengan menyemprotkan desinfektan, melakukan pemberian pakan berkualitas sesuai kebutuhan ternak serta menjaga kandang agar tetap kering.

"Ternak juga perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup, upayakan sinar matahari masuk ke dalam kandang, dikarenakan kandang yang lembab akan mempermudah bakteri, virus dapat berkembang lebih cepat," terang Ariffien.

Disela-sela diskusi mengenai PMK, peternak sangat antusias dengan wawasan baru mengenai teknologi penggunaan tempat air minum otomatis untuk ternak, dan tentang pembuatan pakan silase.

"Semoga dapat diagendakan kegiatan selanjutnya, berupa praktik yang mudah diadopsi oleh peternak, dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami," harap Susilo yang merupakan ketua kelompok Sukses Sejahtera pada kegiatan ini. Dan terima kasih diucapkan untuk BBPP Batu yang mengagendakan kegiatan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES