Peristiwa Daerah

Lestarikan Warisan Budaya, Ratusan Siswa Gresik Ikut Lomba Gambar Damar Kurung

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 12:48 | 50.85k
Peserta saat membuat karya damar kurung (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Peserta saat membuat karya damar kurung (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Dalam rangka melestarikan warisan budaya lokal, ratusan siswa di Kabupaten Gresik Jawa Timur mengikuti lomba menggambar dan mewarnai damar kurung.

Antusiasme siswa itu terlihat di MI Ma'arif NU Manbaur Rohmah Kecamatan Kebomas. Sejak pagi, mereka berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti perlombaan.

"Tentu senang, apalagi ini baru pertama kali menggambar dan mewarnai damar kurung," kata salah satu peserta, Khaira, Sabtu (1/10/2022).

Sementara itu, Kepala MI Ma'arif NU Manbaur Rohmah, Hamidatusaaidah menyampaikan lomba ini merupakan salah satu upaya dalam mengenalkan siswa agar kenal dengan budaya lokal.

Apalagi kata dia, damar kurung merupakan karya yang sudah diakui oleh Kemendikbud sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) sejak lima tahun lalu.

"Ini upaya melestarikan tradisi, apalagi damar kurung adalah warisan budaya asal Gresik, kalau gak kita siapa lagi," imbuhnya.

Hamida menyatakan, ada ratusan siswa dari sejumlah lembaga sekolah mengikuti kegiatan ini. Sebenarnya, lomba gambar damar kurung ini digelar tiap tahun, namun sempat vakum karena pandemi.

"Dan, tahun ini kita mulai lagi. Sebab, dua tahun kemarin sempat vakum. Kita tularkan semangat ini ke anak-anak dari TK maupun tingkat sekolah dasar, ada 435 siswa yang ambil bagian," ujarnya.

Selain menggambar dan melukis, dalam kesempatan ini peserta juga diajak membuat damar kurung dengan rangka kayu. Nanti, karyanya bisa di bawa pulang.

"Harapan selain menjalin silaturahmi lembaga yang ada di Gresik, kita juga ingin menggali potensi anak di bidang budaya, selain gambar damar kurung juga ada lomba kolase, yel-yel dan shalawat," terangnya.

Terpisah, Novan Effendy dari Damar Kurung Institut menambahkan jika sudah sepatutnya siswa dikenalkan sejak kini warisan budaya yang dimiliki Gresik.

Novan menjelaskan, damar kurung awalnya dipolulerkan oleh Masmundari, warga Kelurahan Lumpur, Gresik. Sebuah lentera berbentuk khas ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari warga pesisir.

"Agar tidak punah. Kami terus berupaya melestrikan agar generasi mendatang juga tahu dan mengenali apa itu damar kurung," imbuhnya.

Seputar Damar Kurung

Dilansir dari website resmi Disparbud Gresik, Damar Kurung adalah sejenis lampion, pelita atau lentera khas Gresik, Jawa Timur. Jadi secara harfiah, Damar Kurung adalah lampu (damar, Bahasa Indonesia) yang dikurungi. 

Tetapi yang menarik adalah motif lukisan gambar unik yang menghiasi keliling Damar kurung tersebut. Di samping itu memajang Damar Kurung di depan rumah setiap bulan Ramadan menjadi tradisi masyarakat setempat.

Konon Damar Kurung merupakan metamorphosis dari Wayang Beber. Motif lukisan Damar Kurung lebih condong ke gaya lukis era Sunan Prapen yang gaya lukis dari serat babad Sindujoyo. 

Awalnya pembuatan Damar Kurung memanfaatkan kertas minyak dan pewarna, kemudian beralih memakai kanvas dan cat minyak. Perubahan alat dan bahan Damar Kurung diperkenalkan oleh pelukis modern Imang A.W. 

Pembuat Damar Kurung terakhir di Gresik adalah Sriwati Masmundari atau Mbah Ndari (Januari 1904 – 25 Desember 2005). Sulung dari 4 bersaudara ini memiliki kemampuan melukis yang diturunkan oleh Sang Ayah yang lebih dikenal sebagai seorang dalang. 

Sepeninggal ayahnya, Mbah Masmundari memanfaatkan kemampuan melukisnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Awalnya, Ibu Masmundari menggunakan cat roti atau pewarna makanan dan sisa sisa cat.

Dari kombinasi yang sederhana itulah lahir sebuah karya bernama Damar Kurung.Mbah Ndari yang semula tinggal Lumpur Gresik, setiap menjelang bulan Ramadhan, menjajakan Damar Kurung buatannya di sekitar trotoar pasar Gresik. 

Dalam setiap karyanya, dia berusaha menyampaikan situasi sosial yang tengah berkembang dari pengamatan dan refleksinya sendiri.

Gambar yang ada di setiap sisi Damar Kurung kebanyakan menceritakan tentang kegiatan masyarakat  seperti pasar malam, kondisi pasar, dan kebudayaan. Nah sebagai upaya mestarikan warisan budaya, ratusan siswa Gresik ikut lomba gambar damar kurung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES