Peristiwa Internasional

Sebanyak 25 Calon Mahasiswi di Afghanistan Meninggal Karena Serangan Bom Bunuh Diri

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 09:40 | 20.35k
Kerabat dan staf medis memindahkan seorang gadis yang terluka dari ambulans di luar sebuah rumah sakit di Kabul setelah bom bunuh diri di sebuah pusat bimbingan belajar di daerah Dasht-e-Barchi di ibukota Afghanistan. (FOTO: Al Jazeera/AFP).
Kerabat dan staf medis memindahkan seorang gadis yang terluka dari ambulans di luar sebuah rumah sakit di Kabul setelah bom bunuh diri di sebuah pusat bimbingan belajar di daerah Dasht-e-Barchi di ibukota Afghanistan. (FOTO: Al Jazeera/AFP).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setidaknya 25 calon mahasiswi di sebuah pusat bimbingan pelajar di Kaaj di daerah Dasht-e-Barchi di barat kota Kabul, Afghanistan meninggal akibat serangan bom bunuh diri.

Juru Bicara Polisi Kabul, Khalid Zadran mengatakan, para siswa itu sedang mengikuti ujian masuk universitas praktik pada pukul 7:30 pagi, waktu setempat (pukul 11 malam ET) ketika ledakan terjadi

Selain menewaskan 25 orang calon mahasiswi serangan bom bunuh diri itu juga melukai lebih dari 27 orang lainnya.

Sebagian besar wilayah itu dihuni oleh komunitas Syiah yang minoritas. Pusat pendidikan, yang jadi sasaran serangan bom bunuh diri itu merupakan pusat belajar untuk membantu siswa masuk ujian perguruan tinggi.

Para mahasiswi yang menjadi korban serangan  bom bunuh diri itu sedang mengikuti ujian masuk universitas ketika pembom itu menyerang. Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Dilansir BBC, banyak dari mereka di daerah itu adalah minoritas Hazara, yang sering menjadi sasaran militan Negara Islam (ISIS).

Beberapa laporan mengatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri itu diperkirakan jauh lebih banyak daripada yang diakui para pejabat Taliban.

Penyerang itu dilaporkan telah menembak penjaga di luar pusat sebelum memasuki ruang kelas dan kemudian meledakkan bom. Saksi mata mengatakan, sebagian besar korban adalah wanita, dan para korban itu adalah mereka yang duduk di barisan depan, dekat pusat ledakan.

Seorang mahasiswa yang terluka mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 600 orang di dalam ruangan ketika serangan itu terjadi.

Pusat kuliah Kaaj adalah perguruan tinggi swasta yang mengajar siswa laki-laki dan perempuan. Sebagian besar sekolah perempuan di negara itu telah ditutup sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi beberapa sekolah swasta dibuka.

Hazara, yang sebagian besar adalah Muslim Syiah, adalah kelompok etnis terbesar ketiga di Afghanistan. Mereka telah lama menghadapi penganiayaan dari afiliasi regional Negara Islam (ISKP) dan Taliban, yang keduanya menganut Islam Sunni.

Pada hari Jumat juru bicara kementerian dalam negeri Taliban mengatakan tim keamanan berada di lokasi dan mengutuk serangan itu. Abdul Nafy Takor mengatakan menyerang sasaran sipil 'membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral'.

Serangan itu juga dikecam keras oleh PBB dan AS. "Menargetkan ruangan yang penuh dengan siswa yang mengikuti ujian itu memalukan; semua siswa harus bisa menempuh pendidikan dengan damai dan tanpa rasa takut," kata Karen Decker, kuasa usaha di misi AS ke Afghanistan, dalam sebuah tweet.

Sejak mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban telah menekankan bahwa mereka mengamankan negara itu setelah beberapa dekade perang, tetapi beberapa bulan terakhir telah melihat serangkaian ledakan di masjid dan daerah sipil.

Sekolah dan rumah sakit telah menjadi sasaran di daerah Dasht-e-Barchi dalam serangkaian serangan, yang sebagian besar diduga dilakukan oleh ISIS.

Tahun lalu, sebelum Taliban kembali berkuasa, serangan bom di sebuah sekolah perempuan di Dasht-e-Barchi menewaskan sedikitnya 85 orang, sebagian besar pelajar, dan melukai ratusan lainnya.

Melansir Reuters, ledakan di pusat bimbingan belajar di Kaaj di daerah Dasht-e-Barchi di barat kota Kabul, Afghanistan tersebut, terjadi di lingkungan etnis Hazara, minoritas Syiah yang telah jadi target beberapa serangan sebelumnya yang dilakukan oleh militan ISIS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES