Indonesia Positif

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi untuk Tingkatkan Indeks Literasi Digital Indonesia

Jumat, 30 September 2022 - 19:15 | 19.47k

TIMESINDONESIA, SUMATERA – Pada awal 2022 Hootsuite dan We Are Social melaporkan jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 204,7 orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Masifnya kemajuan teknologi ini mampu memberikan potensi resiko seperti penipuan online seperti Hoax dan Cyber Bullying, oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi harus di imbangi dengan peningkatan kapasitas literasi digital yang mempuni.

Survey Nasional yang dilakukan tahun lalu menemukan jika saat ini indeks literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5 atau masih kategori sedang belum mencapai kategori baik. Hal ini perlu terus ditingkatkan untuk membekali peningkatan kapasitas literasi digital”, ujar Dirjen APTIKA KOMINFO, Samuel Abrijani Pengerapan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia memiliki tugas sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator, dalam rangka menjalankan mandat tersebut terkait dengan pengembangan SDM Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang. 

Dalam perjalanannya Program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu, berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. “Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. 

"Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas.  Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital, Jumat (30/9/2022).

Program "Indonesia Makin Cakap Digital 2022". Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid (offline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital. 

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital. Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. 

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif.  Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.

Untuk itu Kemenkominfo bersama siberkreasi telah menyelenggarakan kegiatan webinar di bulan September untuk kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Sumatra dengan tema “KONSEP BISNIS DIGITAL: PEMASARAN MELALUI TWITTER”. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.300 orang, menghadirkan narasumber Mira Sahid, Wakil Ketua Umum Siberkreasi; Oktora Irahadi, Ketua Divisi Kemitraan SIberkreasi; Julita Hazelina, Komite Edukasi Mafindo & Praktisi Literasi Digital, sebagai narasumber.

Dalam webinar tersebut, Oktora Irahadi membahas mengenai konsep pemasaran melalui twitter ditinjau dari perspektif cakap digital."4 hal yang harus diketahui untuk melakukan pemasaran melalui twitter. Pertama, pastikan Anda sudah memiliki akun twitter. Kedua, ubah akun Anda menjadi akun Twitter bisnis. Ketiga, gunakan kampanye yang terstruktur dan konsisten. Terakhir, Selalu lakukan evaluasi," papar Oktora Irahadi.

Mira Sahid memperkaya pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui twitter ditinjau dari perspektif etis digital."3 etika dasar dalam melakukan pemasaran melalui twitter. Pertama, hindari mencantumkan berita palsu. Kedua, informasikan deskripsi produk secara jelas dan baik. Ketiga, gunakan foto produk yang asli," ujar Mira Sahid.

Julita Hazelina melengkapi pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui twitter ditinjau dari perspektif pilar aman digital."3 tips aman dan nyaman melakukan pemasaran melalui twitter. Pertama, selalu memberikan watermark pada foto produk yang Anda gunakan. Kedua, gunakan password yang kuat dan ganti password secara berkala. Terakhir, edukasi tim admin untuk tidak sembarangan men-download file, mengklik link atau mengakses website dan juga berhati hati saat memakai wifi publik," papar Julita Hazelina.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES