Wali Kota Banjar Apresiasi Program Bedah Rumah Jabar Bergerak - Baznas

TIMESINDONESIA, BANJAR – Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih meninjau Program bedah rumah tidak layak huni yang ditempati Iim (68), warga RT 05 RW 13 Lingkungan Cikabuyutan Timur Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Jumat (30/09/2022). 

Program bedah rumah ini merupakan bentuk kolaborasi Jabar Bergerak Kota Banjar, TNI bersama Baznas Provinsi Jawa Barat dan menjadi program kedua setelah pada tahun sebelumnya. 

Ketua Jabar Bergerak Kota Banjar,  Ari Fathurohmman, menyampaikan bahwa program bedah rumah ini dilaksanakan berdasar usulan dari Jabar Bergerak Kota Banjar dengan bantuan dari Baznas Provinsi Jawa Barat yang mengucurkan dana sebesar Rp25 juta.

"Jika dihitung, anggaran tersebut tidak mencukupi untuk menyesaikan pembangunan rumah Bapak Iim, namun berkat bantuan dan dukungan dari seluruh Aghnia serta sudara-saudara lintas agama Kota Banjar, sampai hari ini proses pembangunan rumah sudah mencapai 70 persen," tuturnya.

Sementara itu, Wali kota mengatakan sangat mengapresiasi program bedah rumah yang digagas oleh Jabar bergerak Kota Banjar, TNI serta Baznas Provinsi Jawa Barat. 

Menurutnya, program ini sangat membantu masyarakat Kota Banjar yang membutuhkan Rumah Layak huni (Rutilahu).

"Pemerintah Kota Banjar masih terkendala dengan keterbatasan anggaran, namun masih banyak warga yang membutuhkan bantuan untuk rumah layak huni, dengan program seperti inilah satu satu persatu masyarakat Kota Banjar akan terbantu. Saya  juga mengapresiasi kerjasama dan gotong royong masyarakat dalam program bedah rumah kali ini. "Ucap wali kota. 

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Banjar menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp5juta yang diterima secara langsung oleh Iim. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Kodim 0613/Ciamis yang turut membantu untuk pengadaan furniture untuk kelengkapan rumah bapak Iim. Dengan Kolaborasi, semua pasti akan ada solusi," kata Wali Kota.

Kondisi rumah Iim yang tak tersentuh perbaikan selama puluhan tahun ini sebelumnya sempat terdata untuk bantuan Rutilahu Provinsi Jawa Barat namun terkendala keterbatasan ekonomi keluarga Iim.

"Kami berapa kali mengajukan namun pak Iim tak menyanggupi swadaya karena keterbatasan finansial ya," jelas Eli, Ketua RW 13 kepada TIMES Indonesia.

Iim tinggal di rumah yang berdindingkan bilik bambu tersebut bersama anak, menantu dan cucunya sejak sang istri meninggal dunia.

Pernah bekerja di pabrik percetakan tehel, Iim menyambung hidupnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang hidup dengan segala keterbatasan.

Kini, Iim sudah tak berdaya sejak dirinya jatuh sakit. Jangankan untuk bekerja, berjalan pun pria paruh baya ini harus di tuntun orang lain.

Kendati demikian, Iim tetap bersosialisasi dengan baik bersama warga sekitarnya dan aktif berjamaah di Masjid yang terletak di depan rumahnya.

Rencananya, Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil akan datang langsung menghadiri penutupan program bedah rumah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement