Tim Dosen UNIPMA Madiun Gelar Workshop Penguatan Ekoliterasi dalam Frame P5 di SDN Sukowinangun 2 Magetan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Penerapan kurikulum merdeka secara bertahap di SD menuntut sekolah merancang pembelajaran merdeka yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kontekstual. Literasi sebagai salah satu komponen penting dalam kurikulum ini harus digarap dengan serius. 

Untuk menyelenggarakan program literasi yang kontekstual dan berbasis kebutuhan, setiap pendidik dituntut untuk untuk memiliki kecakapan merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi program literasi di lapangan.

Berangkat dari hal tersebut, Tim Dosen Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melalui agenda pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) menggelar workshop penguatan program ekoliteras dalam frame P5 di SDN Sukowinangun 2 Magetan.  Kegiatan tersebut berlangsung dari Juni hingga September 2022. 

Dewi Tryanasari, M.Pd., saat menyampaikan materi workshop. (Foto: Tim Abdimas for TIMES Indonesia)

Tim Abdimas yang diketuai oleh Sri Lestari, M.Pd., dengan anggota Dewi Tryanasari, M.Pd., dan seorang mahasiswa Alfina Fitria Rahmasari tersebut terlibat penuh dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah. Kegiatan Abdimas ini diikuti oleh 8 guru dan 1 Kepsek SDN Sukowinangun 2 Magetan.

"Tujuan dari kegiatan Abdimas ini untuk meningkatkan keterampilan tim literasi di sekolah dalam merencanakan program ekoliterasi yang relevan dengan kebutuhan pengembangan diri siswa," ungkap Sri Lestari, Ketua Tim Abdimas. 

Foto bersama Tim Abdimas dengan Guru SDN Sukowinangun 2 Magetan. (Foto: Tim Abdimas for TIMES Indonesia)

Pelaksanaan program ini diawali dengan analisis masalah dan kebutuhan untuk memetakan masalah dan solusi yang tepat, implementasi pendampingan dengan memberikan penguatan pengetahuan dasar literasi, P5, perancangan program dan pendampingan program dilanjutkan dengan evaluasi. Program ini disambut baik oleh pihak sekolah. Rancangan program ekoliterasi dalam frame P5 yang dihasilkan sebagai salah satu  produk pendampingan diharapkan dapat dilaksanakan secara maksimal. 

Untuk itu perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan dan monitoring pada program. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement