Indonesia Positif

RSUD Pandega Pangandaran Lakukan Sosialisasi Pencegahan HIV AIDS

Kamis, 29 September 2022 - 19:39 | 54.34k
Pemateri pada sosialisasi pencegahan penularan HIV AIDS oleh dr Irfan Alfatizy. (Foto: Liza Octa Ferrostina)
Pemateri pada sosialisasi pencegahan penularan HIV AIDS oleh dr Irfan Alfatizy. (Foto: Liza Octa Ferrostina)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Pandega Pangandaran lakukan sosialisasi kesehatan pencegahan penularan HIV AIDS di ruang tunggu Poliklinik lantai 3 pada Kamis, (29/9/2022).

Direktur RSUD Pandega Pangandaran melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis dr Liza Octa Ferrostina mengatakan, sosialisasi kesehatan tersebut menyasar pada pasien rawat jalan dan keluarga penunggu pasien RSUD Pandega Pangandaran.

Untuk narasumber pada sosialisasi pencegahan penularan HIV AIDS tersebut dipaparkan oleh dr Irfan Alfatizy dan diikuti oleh 100 orang peserta.

"Masyarakat butuh edukasi soal kesehatan diantaranya HIV AIDS yang saat ini di Kabupaten Pangandaran mengalami kenaikan," kata Liza, Kamis (29/9/2022).

Liza menambahkan, tahun 2021 jumlah kumulatif tes HIV AIDS di Pangandaran ada 3.866 orang. Hasil tes yang dilakukan kepada 3.866 orang menyatakan 4 orang positif.

RSUD-Pandega-Pangandaran-2.jpgNampak peserta pada sosialisasi pencegahan penularan HIV AIDS di RSUD Pandega Pangandaran (Foto: Liza Octa Ferrostina)

Pada tahun 2022 jumlah kumulatif tes HIV AIDS dilakukan kepada 1.883 hasilnya ada 52 orang yang positif.

"Angka kenaikan kasus HIV AIDS tersebut perlu difahami oleh masyarakat, kami melakukan sosialisasi cara pencegahan penularan," tambahnya.

Liza juga menjelaskan, peserta juga diberi edukasi pola hidup sehat agar tidak tertular HIV AIDS. Masyarakat juga perlu diberikan pengetahuan dan wawasan ketika bergaul dengan ODHA.

"Jangan sampai membedakan ODHA apalagi mengasingkan mereka," jelas Liza.

Bahkan kalau bisa, masyarakat harus memberi motivasi kepada ODHA dan menjadi teman curhat yang pengertian dan jangan menyinggung perasaan mereka.

HIV AIDS terang Liza, bisa menular melalui hubungan badan yang berganti-ganti pasangan. Selain itu juga penggunaan jarum suntik secara bersamaan akan terjadi penularan secara cepat.

Hasil penelitian para pakar, penggunaan jarum suntik bersama kerap dilakukan oleh pengguna narkoba.

"Cara pencegahan untuk menekan penularan HIV AIDS antara lain hindari melakukan hubungan badan sebelum menikah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menghindari penggunaan narkoba terutama jenis suntik," tutur Liza.

Penyandang HIV AIDS di Kabupaten Pangandaran mayoritas dari kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan Laki-laki sex Laki-laki (LSL).

Pemerintah Daerah Pangandaran terus melakukan upaya deteksi dini positif HIV AIDS di Puskesmas Parigi, Pangandaran dan Cikembulan.

Kendala dalam deteksi dini HIV AIDS antaralain kaum LSL karena beberapa kasus positif baru melakukan tes setelah merasakan gejala.

Hasil pendataan Dinas Kesehatan Pangandaran pasien positif HIV AIDS dari PSK dan LSL tahun 2022 di Kecamatan Pangandaran ada 24 kasus yang terdiri LSL 21 orang dan Wanita Pekerja Seksual 3 orang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES