Ekonomi

Luar Biasa, Pasar Murah di Kota Bandung Catat Omzet Hingga Rp408 Juta

Rabu, 28 September 2022 - 14:27 | 23.97k
Dinas Perdagangan dan Industri atau Disdagin Kota Bandung gelar Pasar Murah. (Foto: Humas Bandung)
Dinas Perdagangan dan Industri atau Disdagin Kota Bandung gelar Pasar Murah. (Foto: Humas Bandung)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung menggelar Pasar Murah sebagai solusi dalam mengantisipasi potensi naiknya harga kebutuhan pokok, dampak dari kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). 

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, hingga gelaran hari keempat, Pasar Murah telah mencatatkan angka penjualan hingga Rp408 juta.

"Total sebesar Rp408 juta telah dicapai sebagai angka penjualan di 12 titik dan 4 hari," ujar Elly di Balai Kota Bandung, Selasa (27/9). 

Elly juga menambahkan, hampir seluruh komoditas yang dijual di Pasar Murah begitu diminati masyarakat. Misalnya, telur ayam, beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gas elpiji 3 kilogram, dan masih banyak lagi.

"Kami menjual dengan selisih harga yang cukup jauh. Telur ayam di kisaran harga Rp27-28 ribu jika ditemui di pasar. Di pasar murah harganya Rp24 ribu," bebernya.

Pasar-Murah-bandung-2.jpgWarga antusias membeli kebutuhan podok di Pasar Murah di Bandung (Foto: Humas Bandung)

"Juga gas elpiji 3 kilogram. Dijual diharga Rp16 ribu atau harga pangkalan. Sedangkan di pasaran, angkanya sudah mencapai Rp25 ribu," kata Elly. 

Pasar murah digelar sejak 19 September 2022 hingga 10 Oktober 2022. Selanjutnya, akan ada evaluasi terkait penyelenggaraannya, yang salah satunya meliputi keberhasilan pasar murah sebagai solusi dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pokok di Kota Bandung.

"Kami akan selesaikan dulu 30 titik, setelah itu baru kita evaluasi," ucap Elly.

Ia juga meyakini, Pasar Murah yang digelar di 30 Kecamatan ini sebagai solusi yang menekan kenaikan harga bahan pokok. Berdasarkan data yang disampaikannya, hampir seluruh bahan kebutuhan pokok mengalami penurunan atau berada di harga yang stabil. 

Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa menyampaikan, beberapa komiditi yang menjadi primadona pada Pasar Murah kali ini adalah telur, beras, dan gas elpiji 3 kg.

"Kalau terkait dengan telur, kita bekerja sama dengan grosir sehingga kita bisa menjual Rp24.000/kg," papar Meiwan.

"Kalau beras medium pun bekerja sama dengan Bulog Rp8.300/kg, dikemas dalam kemasan 5 kg sehingga harganya Rp42.000/5kg," papar Meiwan.

Ia mengatakan, Disdagin menyiapkan 210 kg telur untuk tiap kecamatan. Jika animo masyarakat semakin tinggi, stok telur di Pasar Murah kemungkinan akan diperbanyak.

Sedangkan untuk gas elpiji 3 kg, dibanderol seharga Rp16.600. Hanya ada 18 kecamatan yang menyediakan gas elpiji 3 kg.

"Dua hari ini antusias warga sangat banyak yang datang ke Pasar Murah. Sekarang masih 18 kecamatan saja yang menyediakan gas elpiji 3 kg karena kita sesuaikan dengan ajuan dari pihak kewilayahan," ucapnya.

Pasar-Murah-bandung-3.jpgPasar Murah di Bandung catatkan omzet hingga Rp408 Juta. (Foto: Humas Bandung)

Tak ada pembatasan dan syarat khusus untuk pembeli di Pasar Murah. Namun, jika warga ingin membeli gas elpiji 3 kg, harus membawa KTP untuk menunjukkan identitas sebagai warga Kota Bandung.

Di Pasar Murah ini juga menyediakan minyak goreng curah dan kemasan. Untuk minyak goreng 'Kita' berada di harga Rp13.000.  "Kalau premium tergantung merek, macam-macam harganya. Tapi masih di bawah pasaran," imbuhnya.

Di setiap titik lokasi Pasar Murah, terdapat 10 tenda yang disediakan Disdagin. Sekitar 6-7 tenda digunakan untuk berjualan. Lalu sisanya digunakan untuk pelayanan fasilitas vaksin dan koperasi UKM di tiap kecamatan. 

Pada Pasar Murah ini, Pemkot Bandung bersinergi dengan berbagai pihak, seperti Bulog, Wilmar, CV Bagus, dan Indomarco. Selain itu, masyarakat dari luar kecamatan pun boleh ikut berbelanja. Sebab Pasar Murah ini pun akan dibuka di 30 kecamatan se-Kota Bandung.

"Seperti tujuan awal, Pasar Murah ini diadakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Masyarakat bisa mendapatkan beberapa barang atau komiditi pokok yang lebih murah dari harga pasaran yang sekarang beredar," jelasnya. 

Ia menuturkan, kegiatan ini mendapat suntikan dana dari APBD Kota Bandung sebesar Rp544 juta. "Anggaran ini digunakan untuk memfasilitasi tenda, makan minum para peserta, dan sosialisasi di 30 kecamatan," tuturnya.

Salah satu warga yang ikut berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Murah yaitu Lilis, warga RW 2 Kelurahan Sukapura, Kiaracondong. Ia datang bersama anaknya sejak pukul 08.00 WIB.

Setelah mengantre panjang, ia berhasil membeli beras 25 kg, minyak goreng, dan telur. "Harganya lebih murah. Di sini beras 5 kg harganya Rp42.000. Kalau di pasar itu Rp95.000. Saya beli sampai lima kantong beras," kata Lilis.

Sedangkan anaknya ia tugaskan untuk mengantre beli telur. Harga yang ditawarkan pun lebih murah dibandingkan pasaran. "Kalau di pasar itu Rp32.000/kg. Di sini Rp24.000/kg," ucapnya.

Dengan adanya Pasar Murah di Kota Bandung ini, Lilis merasa tertolong karena harganya sangat bisa ia jangkau di saat seluruh kebutuhan saat ini tengah melejit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES