Peristiwa Daerah

Ini Keistimewaan Bulan Maulid Menurut Pengasuh Pondok Tremas Pacitan

Selasa, 27 September 2022 - 17:22 | 134.95k
Pengasuh PIP Tremas Pacitan, KH. Luqman Harits dan KH. Fuad Habib saat acara maulid Nabi. (FOTO: Pondok Tremas)
Pengasuh PIP Tremas Pacitan, KH. Luqman Harits dan KH. Fuad Habib saat acara maulid Nabi. (FOTO: Pondok Tremas)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Memasuki bulan ketiga kalender Islam, yakni Rabiul Awal yang mana terdapat keistimewaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, KH. Luqman Harits Dimyathi mengungkapkan rahasia keistimewaannya.

“Andai saja tidak ada malam kelahiran Rasul dan Nabi yang mulia ini, maka peristiwa besar di muka bumi, seperti lailatul qadar, malam Isra’ Mi’raj, pembukaan Kota Makkah, Perang Badar bahkan HUT Kemerdekaan RI juga tidak akan pernah ada. Umat Islam ada karena berkat kelahiran sang utusan," kata Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, KH. Luqman Harits Dimyathi, Selasa (27/9/2022).

Kiai kharismatik  yang juga Wakil Ketua MUI Jatim itu menegaskan, kelahiran Rasul Muhammad SAW adalah hari yang paling mulia di bumi ini. Sehingga umat Islam sangat dianjurkan untuk menghormatinya dengan berbagai amalan.

"Membaca maulid Nabi, shalawat, membaca Al-Barzanji dan Al-Diba'i merupakan amaliyah umat Islam khususnya kaum pesantren Nahdliyin yang seyogyanya terus dijaga kelestariannya," terang KH. Luqman kepada TIMES Indonesia.

Lebih lanjut, dirinya mengingatkan kepada para santri dan milenial kekinian agar tidak mudah terpengaruh dengan kelompok yang tidak suka dengan amaliyah ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.

PIP-Tremas-Pacitan-2.jpgPeringatan maulid Nabi dengan bershalawat. (FOTO: Pondok Tremas)

“Sekarang bukan lagi membahas tentang meramaikan maulid itu boleh atau tidak, apakah maulid itu bid’ah atau tidak, namun bagaimana cara kita menyambut kelahiran nabi dengan sukacita dan bahagia," jelas pria yang juga Koordinator Nasional Ayo Mondok RMI PBNU ini.

Belajar Hidup dari Keteladanan Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi pertama kali digagas oleh Shalahuddin Al Ayyubi (1137-1193). Ide tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan semangat juang umat Islam yang mulai menurun pasca pada perang Salib.

Kemudian ulama terkemuka pada saat itu menjelaskan bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW mulai dari segala bentuk rintangan yang dihadapi, terutama saat menyebarkan dakwah Islam.

Usaha ini berhasil membangkitkan semangat umat dalam menghadapi musuh Islam. Tradisi itu berlangsung secara turun temurun hingga sekarang sebagai wujud penghormatan dan kegembiraan lahirnya Sang Nabi.

Oleh sebab itu, KH. luqman lalu mengutip keterangan yang pernah disampaikan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Makki tentang anjuran memuliakan hari kelahiran Nabi. Dengan demikian, generasi muda diharapkan mampu meneladani sejarah perjalanan hidup manusia paling mulia tersebut.

PIP-Tremas-Pacitan-3.jpgPara santri Tremas khusyuk membacakan shalawat al-barzanji. (FOTO: Pondok Tremas)

"Seyogyanya dilakukan dengan cara yang ramai dan meriah, seperti melakukan puasa, membaca quran. Biasanya kalau di Tremas menggelar bermacam perlombaan untuk mengingatkan dan menerangkan kepada generasi kita tentang sejarah hidup Nabi, peradaban manusia dan negaranya," tuturnya.

Puncak peringatan maulid Nabi SAW adalah 12 Rabiul Awal. Tahun ini, keluarga besar Perguruan Pondok Tremas Pacitan akan menggelar khataman al-barzanji dan dziba pada, 7 Oktober mendatang.

Tokoh nasional dan ulama, seperti KH. Said Aqil Siradj dan Gus Miftah Habiburrahman juga akan menghadiri momentum kemuliaan sekaligus memberikan orasi kebangsaan sebagai wujud 'hubbul wathan minal iman'.

"Sebagai ekspresi mencurahkan segala bentuk kerinduan kepada baginda Rasul Muhammad SAW. Keluarga dan para guru secara bergilir membaca dan mengkhatamkan Kitab Maulid Al Barzanji," kata Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas KH. Luqman Harits Pacitan yang menjelaskan keistimewaan bulan maulid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES