Peristiwa Daerah

Bupati Blora Perintahkan Pihak Desa Untuk Kembalikan Uang Iuran BLT DD Ke Penerima

Senin, 26 September 2022 - 18:26 | 22.14k
Bupati Blora Arief Rohman, Didampingi Wakapolres Blora, awasi pengembalian iuran dari penerima BLT DD yang berdalih untuk membangun Musholla (FOTO: Firmansyah/TIMES Indonesia)
Bupati Blora Arief Rohman, Didampingi Wakapolres Blora, awasi pengembalian iuran dari penerima BLT DD yang berdalih untuk membangun Musholla (FOTO: Firmansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLORA – TIMES Indonesia, Blora - Mendapatkan informasi terkait adanya penarikan ‘iuran’ kepada para penerima BLT Dana Desa di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Bupati Blora gerak cepat dengan terjun ke lokasi menyaksikan proses pengembalian uang ke puluhan warga, Senin (26/9/2022).

Dengan tegas, Bupati Blora Arief Rohman memerintahkan untuk mengembalikan iuran yang ditarik tersebut.  Tak hanya itu kepada pihak yang terlibat akan segera dipanggil pihak kepolisian setempat untuk dimintai keterangan.

“Begitu menerima laporan kejadian di Keser, saya dan rombongan langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti,’’ ucapnya didampingi Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Wakapolres Blora, Kompol Christian Chrisye Lolowang dan perwakilan Kodim 0721 Blora,

Arief Rohman dalam kesempatan itu juga menyampaikan kepada warga penerima BLT, bahwa iuran dengan alasan apapun tidak dibenarkan.

Arief-Rohman-0.jpgBupati Blora Arief Rohman didampingi Wakapolres Blora, awasi pengembalian iuran dari penerima BLT DD yang berdalih untuk membangun Musholla (FOTO: Firmansyah/TIMES Indonesia)

‘’Ini adalah hak panjenengan. Ketika ada yang ‘minta’ iuran, arisan atau apapun, itu tidak dibenarkan! Untuk itu, saat ini juga kita minta bisa dikembalikan ke panjenengan semua,” ungkapnya.

Politisi PKB tersebut mengungkapkan bahwa dari Polres, Saber Pungli akan tetap meminta keterangan kepada pihak-pihak yang terlibat, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Nantinya saber pungli dengan inspektorat, dan kejaksaan, akan terus berkoordinasi.

“Jadi intinya Kapolres akan tetap panggil mereka untuk dimintai keterangan. Apakah  ada unsur dan sebagainya.  Nanti lebih lanjut tim akan bekerja, dan kami meminta tim saber pungli untuk proaktif menerima masukan dari masyarakat dan menindaklanjuti kalau ada laporan laporan,” imbuhnya.

Gus Arief sapaan akrabnya mengatakan, kalau niatnya untuk tempat ibadah (musola) mestinya tidak hanya masyarakat penerima bantuan BLT DD  saja yang dimintai, melainkan seluruh masyarakat dimintai iuran dengan catatan yakni seikhlasnya dan tidak ditentukan nominalnya sekian-sekian.

“Saya kesini, untuk menjadi perhatian bagi Kepala Desa dan seluruh perangkat kalau hal seperti ini jangan dilakukan karena tidak diperbolehkan secara aturan,”jelasnya.

Orang nomor satu di Blora tersebut juga meminta kepada semua pihak untuk melaporkan kepadanya maupun ke kepolisian, bila di lapangan menemukan hal serupa khususnya terkait pemotongan bantuan pemerintah kepada masyarakat.

Sementara itu, Wakapolres Kompol Christian Chrisye mengatakan bahwa pihak yang terlibat dalam kasus iuran terhadap penerima BLT di Desa Keser akan dilakukan pendalaman. Pihaknya mengingatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Kita akan dalami niatnya seperti apa?  Kalau kita dapati, niatnya untuk pembangunan walaupun istilahnya uangnya sudah  dikembalikan, kita akan lakukan pembinaan dengan inspektorat. Pembinaan dalam bentuk mengarahkan para pejabat di Desa agar mengetahui aturan-aturannya,” jelasnya.

Kompol Chris sapaan akrabnya juga mengatakan bahwa  adanya anggaran untuk bantuan tersebut harus sesuai dengan peruntukannya.

"Ketika tidak sesuai dengan peruntukan, diambil, itu sudah menyelewengkan anggaran. Nanti bisa masuk pungli atau korupsi,” tandasnya.

Kompol Chris mengatakan bahwa beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menyampaikan arahan agar tidak ada pemotongan bantuan. Pihak Polres juga sudah menyampaikannya kepada jajarannya yang ada di tingkat Desa dan Kecamatan.

“Kalau ada informasi  sama seperti ini bisa menghubungi saya langsung bisa juga lewat para Bhabinkamtibmas,” pungkasnya.

Diketahui bahwa hebohnya iuran bersumber BLT Dana Desa tersebut, bermula dari aksi warga yang merekam peristiwa tersebut. Perekam merasa prihatin dimana bantuan untuk rakyat kecil harus disetorkan ke pihak desa dengan nominal mulai 50 ribu hingga ratusan ribu setiap usai pengambilan BLT DD. Terlebih dalam video, warga penerima merasa tidak bisa berbuat apa apa dan hanya bisa ikhlas, karena iuran untuk membangun musola tersebut sudah merupakan aturan. Sontak video berdurasi 2 menit 11 detik tersebut, viral menyedot perhatian masyarakat luas. Bupati Blora pun langsung bergerak.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES