Peristiwa Daerah

Calon Jemaah Umrah Gagal Berangkat, AMPHURI Jatim: Keteledoran KKP Juanda

Senin, 26 September 2022 - 18:58 | 47.28k
Puluhan jemaah umrah gagal berangkat dan terlantar di Bandara Juanda, Senin (26/9/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Puluhan jemaah umrah gagal berangkat dan terlantar di Bandara Juanda, Senin (26/9/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah calon jemaah umrah gagal berangkat dan terlantar di Bandara Internasional Juanda, Senin (26/9/2022). Tak tanggung-tanggung mereka berjumlah 94 orang. Rata-rata berasal dari daerah Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Bagaimana respon Amphuri Jatim

Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia atau Amphuri Jatim Sofyan Arif mengatakan, para calon jemaah tersebut sudah menunggu di bandara sejak pukul 02.00 WIB namun tidak diizinkan masuk ke dalam pesawat.

Padahal jadwal keberangkatan penerbangan pukul 05.05 WIB. Akan tetapi, selama di sana, tak ada tanda-tanda kedatangan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Petugas KKP merupakan gerbang pertama bagi calon jemaah umrah maupun haji. Kehadiran mereka diperlukan untuk memberikan stempel pada kartu kuning (sertifikat vaksin meningitis) calon jemaah.

"Menurut data yang diterima maskapai, katanya sudah memberitahukan (bahwa ada calon penumpang jemaah) pada KKP. Tapi KKP tidak ada di tempat hingga jam 04.00 pagi," jelasnya.

Puluhan-jemaah-umrah-gagal-a.jpgGagal berangkat, calon jemaah umrah terpaksa harus menunggu kepastian ulang jadwal pemberangkatan dari pihak travel, Senin (26/9/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

60 menit sebelum keberangkatan, calon jemaah masih juga belum bergerak dari area keberangkatan. Malahan, mereka diminta naik ke konter imigrasi.

"Pihak imigrasi tidak mau stempel paspor, karena belum ada validasi dari KKP terkait kartu kuning. Ini bentuk kecerobohan yang sangat merugikan jemaah dan penyelenggara umrah," ucapnya.

Pihak KKP akhirnya datang, tapi sayang pesawat sudah boarding. Pihak maskapai angkat tangan karena kesalahan ini dianggap kesalahan dari KKP.

"Jadi ada salah prosedur di KKP yang mewajibkan maskapai untuk memberitahukan pada KKP jika ada penumpang yang berangkat umrah," jelas Sofyan. 

Ia menegaskan, dalam keilmuan penerbangan internasional seharusnya ada tiga unsur yang hadir yaitu CIQ (Customer, Immigration dan Quarantee). 

"Kalau saat ada penumpang penerbangan internasional pihak Quarantee dalam hal ini KKP tidak ada, apa ini bukan suatu keteledoran?," ujarnya. 

Saat itu, semua stakeholder di bandara sudah ada sejak pagi. Mulai dari pihak airlines, imigrasi dan Angkasa Pura. Mereka bahkan telah menghubungi KKP Juanda. 

"Bahkan pihak Angkasa Pura sudah ke ruang jaga KKP yang ada di bandara, diketok pintunya tapi tidak ada petugas sama sekali dan sudah ditelepon juga nggak ada yang angkat," jelas Sofyan. 

Sofyan memaparkan, kesalahan KKP menjadi beban bagi travel agent. Karena mereka harus mengeluarkan biaya tambahan hingga alternatif paling buruk adalah semua biaya umrah itu hangus jika tidak ada dana lebih untuk memberangkat jemaah kembali. 

"Apalagi ini hangus, travel inj juga mendapat tuntutan dari jemaah. Pasti mereka akan lapor ke pihak kepolisian," tandasnya. 

Sofyan menyarankan agar travel mengambil langkah hukum melaporkan kepada pihak kepolisian. Bahwa jemaah telah dirugikan hanya karena kelalaian petugas KKP yang tidak standby di tempat.

AMPHURI-Jatim.jpgKetua AMPHURI Jatim Sofyan Arif melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi, airlines dan Angkasa Pura, Senin (26/9/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Kita tadi sudah koordinasi dengan imigrasi, kemudian pihak airlines. Mereka telepon KKP tidak diangkat dari pagi," ucapnya. 

Dia menambahkan, tiga stakeholder terlebih KKP seharusnya memang berjaga di bandara sejak pukul 03.00 dini hari. 

"Yang miss hanya KKP. Kenapa dengan KKP? Karena semua stakeholder standby. Hanya satu institusi yang nggak ada. Itu yang konyol bagi kami," katanya. 

AMPHURI Jatim sendiri telah membawa berkas jemaah umrah komplit. Mulai dari dokumen vaksin, paspor, visa dan vaksin Covid-19 serta tiket. Sofyan mengatakan bahwa saat ini 63 jemaah masih transit di hotel sekitar bandara dan 31 jemaah lainnya belum mendapat kabar dari pihak travel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES