Pemerintahan

Tinjau Kereta Api Layang Medan-Binjai, Menhub RI: Ditargetkan 2024 Sudah Selesai

Sabtu, 24 September 2022 - 21:08 | 35.22k
Menhub Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau proyek pembangunan jalur KA layang Medan-Binjai Tahap II. (FOTO: instagram Pemkot Medan)
Menhub Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau proyek pembangunan jalur KA layang Medan-Binjai Tahap II. (FOTO: instagram Pemkot Medan)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara, Menteri Perhubungan atau Menhub RI Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau proyek pembangunan jalur kereta api layang Medan-Binjai Tahap II pada Sabtu (24/9/2022).

Melalui pembangunan infrastruktur transportasi publik yang dilakukan di kota Medan, Menhub RI mengajak masyarakat Medan untuk berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal.

"Pembangunan angkutan massal dibutuhkan di kota Medan yang sudah mulai macet," ucap Menhub RI Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub RI mengatakan, pembangunan jalur kereta yang sudah tersambung dari Kualanamu ke Medan, akan dilanjutkan dari Medan sampai ke Binjai sepanjang 21,7 Km’sp yang saat ini hanya memiliki jalur (single track).

Kedatangan Menhub RI yang didampingi Plt. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi, Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi, Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Risal Wasal, serta Kepala Badan Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara (BTP Sumbagut) Dandun Prakosa bertujuan untuk memastikan pembangunan yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Kita bangun tidak boleh asal-asalan. Harus delivered atau sampai manfaatnya kepada masyarakat," kata Menhub.

Menhub menjelaskan, untuk mengoptimalkan angkutan massal kereta api, terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan. Pertama yaitu, headway atau waktu tunggu kedatangan antarkereta harus pendek/singkat, antara 15 sampai dengan 30 menit. Kedua, terdapat sejumlah titik-titik stasiun yang dilewati dan ketiga, integrasi antarmodanya harus baik.

"Dengan begitu, diharapkan angkutan massal di kota Medan akan lebih baik dan optimal," jelas mantan Direktur Utama Angkasa Pura II.

Menhub menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kota Medan yang telah mendukung upaya pembebasan lahan dapat berjalan dengan lancar.

"Ini bukti bahwa kita konsisten membangun angkutan massal dan tidak hanya sekedar seremonial. Ditargetkan tahun 2024 proyek KA layang Medan-Binjai dapat diselesaikan," beber Menhub.

Terkait penambahan jumlah kereta dan stasiun, Menhub menerangkan, bisa berkomunikasi dengan PT KAI yang memiliki kewenangan akan hal tersebut.

"Penambahan stasiun dan juga jumlah kereta api itu sangat penting. Jika waktu menunggunya hanya 15 menit, saya yakin banyak masyarakat yang lebih tertarik menggunakan kereta api sehingga dapat mengurangi kemacetan di Kota Medan," terang Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Medan Bobby menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian terhadap perkembangan angkutan massal di kota Medan.

Bobby berharap, titik stasiun yang dilalui jalur KA di Medan dapat diperbanyak dan jumlah keretanya dapat ditingkatkan sehingga headway-nya semakin singkat sehingga masyarakat semakin tertarik untuk beralih menggunakan transportasi angkutan massal.

"Kami berharap semakin banyak masyarakat Medan dan sekitarnya yang berpindah dari kendaran pribadi ke angkutan massal seperti kereta api," tuturnya.

Pembangunan KA Layang Medan-Binjai

Menhub-2.jpgMenhub dan Wali Kota Medan memberikan keterangan persnya. (FOTO: instagram Pemkot Medan)

Pembangunan proyek infrastruktur jalur KA layang Medan–Binjai ini menjadi salah satu program prioritas Kemenhub Tahun 2022 untuk mendukung kawasan perkotaan. Pada proyek tahap II sepanjang 6,8 Km’sp ini, akan dibangun sepanjang 3,3 km’sp layang/elevated track, dan 3,5 km’sp at grade double track (jalur ganda). Selain itu, akan dibangun pula dua stasiun yaitu Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.

Proyek ini telah dimulai sejak Mei 2022 dan terhitung hingga 22 September 2022, realisasi pembangunan telah mencapai 19,74%.

Saat ini jalur KA Medan-Binjai hanya memiliki satu jalur (single track) sehingga melewati perlintasan sebidang di tengah kota Medan yang menimbulkan kemacetan dan membahayakan keselamatan. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan nantinya dapat meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api dari 24 kereta api per hari menjadi 56 kereta api per hari, serta mengurangi kemacetan lintas Medan-Binjai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES