57 Desa Gelar Pilkades Serentak, Bupati Kediri Beri Pesan Khusus

TIMESINDONESIA, KEDIRI – 57 desa di Kabupaten Kediri bakal menggelar pemilihan kepala desa secara serentak atau pilkades serentak pada 7 Desember 2022. Menanggapi pelaksanaan pilkades serentak itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan pesan khususnya kepada para calon kades.

Bupati Kediri mengajak kepada tiap bakal calon kades yang maju untuk tetap menjaga dan menyuarakan semangat persatuan. Para bakal calon yang akan maju dalam pilkades serentak ini diharapkan dapat mengajak pendukungnya untuk saling menghormati hak dan pilihan orang lain. Pendewasaan dalam berpolitik harus terus dipupuk. 

"Momen Pilkades ini, tiap bakal calon wajib untuk menjaga semangat persatuan, jangan sampai dalam pesta demokrasi ini justeru persatuan warga terpecah belah," kata Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu, Jumat (23/09/2022). 

57 desa yang akan menggelar Pilkades serentak itu tersebar di 13 kecamatan. Kecamatan Wates sebanyak 13 desa, Kecamatan Ngancar 8 desa, Kecamatan Puncu 5 desa. Lalu, Kecamatan Kepung 6 desa, Plosoklaten 11 desa, Kecamatan Pagu, Papar, Kayen Kidul, Ngasem, Purwoasri, dan Mojo masing-masing 2 desa. Kecamatan Ngadiluwih dan Gampengrejo masing-masing satu desa.  

Tahapan Pilkades serentak sendiri sudah dimulai sejak 1 September lalu dengan pemberitahuan akhir masa jabatan oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desan) kepada kepala desa serta persiapan musyawarah desa untuk pembentukan panitia pemilihan kepala desa.

Tahapan berlanjut pada 15 September di mana musyawarah desa untuk pembentukan panitia pilkades digelar, selang sehari kemudian yakni pada 16 September dilakukan sosialisasi pemilihan kepala desa, penjaringan dan proses pencalonan oleh panitia pemilihan kepala tingkat desa. 

Tahapan pendaftaran sendiri, yakni pengumuman dan pendaftaran bakal calon kepala desa bakal digelar mulai 19 September hingga 29 September 2022. Untuk proses verifikasi kelengkapan persyaratan administrasi,klarifikasi, seleksi tambahan, dan penetapan dan pengumuman nama calon bakal berlangsung pada 30 September hingga 27 Oktober. 

Dalam pelaksanaan Pilkades, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri Agus Cahyono menyampaikan, bagi kepala desa yang akan mencalonkan diri kembali harus mengajukan izin cuti yang ditujukan kepada bupati. "Izin cuti bagi incumbent ini diberikan sejak ditetapkan sebagai calon sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon terpilih," terangnya.

Selain itu, bagi setiap bakal calon yang akan maju dalam pilkades harus menyertakan surat keterangan tidak pernah menjabat kepala desa selama tiga kali masa jabatan. Berdasarkan data yang ada, sampai dengan Jumat (23/9/2022), lanjut Agus, baru ada 85 calon yang meminta surat keterangan.

Selain aturan bagi calon, secara umum pelaksanaan Pilkades serentak saat masih pandemi jumlah pemilih di tiap TPS dibatasi maksimal 500 pemilih. Adapun, pelaksanaan pencoblosan mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.00 WIB dan wajib menjalankan prokes. "Dari 57 desa yang mengadakan Pilkades itu kurang lebih keseluruhan ada 530 TPS," ujarnya.

Agus menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk pengamanan saat pelaksanaan Pilkades. Unsur pengamanan berasal dari kepolisian, TNI dan juga Linmas. "Pengamanan dimulai sebelum pencoblosan, saat pencoblosan sampai pasca pencoblosan," kata Agus.

Pilkades serentak di Kabupaten Kediri ini merupakan gelombang ketiga dalam enam tahun terakhir. Sebelumnya pada 2018 diikuti 32 desa,dan pada 2019 diikuti 250 desa.  Adapun untuk Pilkades serentak ini pembiayaannya melalui APBD dengan besar Rp 4,9 Milyar.

"Ini 57 desa di 13 kecamatan. Harapannya jika sebelumnya 250 desa sebelumnya lancar ,untuk pilkades serentak yang ini juga bisa lancar," kata Agus Cahyono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement