Peristiwa Daerah

Perlu Penanganan Khusus, Pengecatan Ulang Tugu Kartonyono Ngawi Berbiaya Mahal

Jumat, 23 September 2022 - 20:29 | 77.26k
Pekerja mengelupas lapisan cat tugu Kartonyono Ngawi. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Pekerja mengelupas lapisan cat tugu Kartonyono Ngawi. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Biaya pemeliharaan Tugu Kartonyono Ngawi menelan anggaran yang fantastis.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi, Mohammad Sadli menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk menjadikan Tugu Kartoyono yang menjadi landmark Ngawi itu kembali cantik mencapai Rp 125 jutaan.

Tugu Kartonyono Ngawi yang berada di simpang empat tengah kota Ngawi tersebut kini sedang dalam proses perawatan. Tugu Kartonyono Ngawi dengan ciri gading berwarna emas raksasa yang ditopang enam gading itu, saat ini dilakukan pengecatan ulang. Gading gajah purba yang semestinya berwarna emas, sudah lama kusam dan mengelupas.

"Kurang lebih Rp 125 an juta lah," kata Sadli, kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/9/2022).

Biaya mahal pengecatan Tugu Kartonyono Ngawi bukan tanpa alasan. Material pada tugu tersebut bukan terbuat dari metal biasa. Melainkan terbuat dari stainless, bahan yang sama dengan gerbong kereta api.

"Catnya nanti sama seperti pada kereta api," kata Sadli.

Proses pengecatan ulang tugu Kartonyono Ngawi saat ini masih pada tahap pengelupasan cat awal. Untuk mengelupaskan cat pun bukan pekerjaan yang remeh. Para pekerja harus bekerja ekstra.

"Karena harus ada penanganan khusus, di bakarlah, dan sebagainya," kata Sadli.

Sadli mengungkapkan, anggaran pemeliharaan Tugu Kartonyono Ngawi ditopang dari APBD Kabupaten Ngawi. Anggaran yang disiapkan Rp 25 juta, untuk perawatan mesin penggerak saja. Sementara untuk pengecatan ulang berasal dari P-APBD 2022 Kabupaten Ngawi.

"Jadi nanti ada dua kegiatan, perbaikan mesin penggerak, dan pengecatan ulang tugu Kartonyono. Untuk pengecatan kita lakukan secara swakelola," ungkap Sadli.

Setelah proses finishing pengecatan ulang Tugu Kartonyono, Sadli menyebut, cat pada gading berbahan dasar stainless itu juga akan dilapisi material nano ceramic. Hal itu bertujuan agar tidak ada air yang merembes pada lapisan cat. Sehingga akan lebih awet.

Pemeliharaan Tugu Kartonyono ditargetkan rampung pada bulan Oktober tahun 2022 mendatang. Hal itu berkaitan dengan adanya agenda yang akan dilangsungkan pada bulan tersebut.

"Kita upayakan pada saat acara itu sudah selesai. Sekarang masih proses pengelupasan," kata Moh Sadli.

Pasca pengecatan ulang Tugu Kartonyono, Sadli memperkirakan kualitas cat akan bertahan hingga dua tahun kedepan. Namun demikian, pihaknya berpandangan, semestinya anggaran untuk pemeliharaan tugu tersebut ada setiap tahun. Tidak hanya pada mesin penggerak, namun juga pada cat tugu Kartonyono.

Tugu-Kartonyono-Ngawi-2.jpgKadin PUPR Kabupaten Ngawi, Moh Sadli saat memberikan keterangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

"Karena sudah menjadi ikon Kabupaten Ngawi, seharusnya setiap tahun ada pemeliharaan," kata Moh Sadli.

Pengecatan ulang tugu Kartonyono, baru dilakukan sekali selama masa pemeliharaan tugu tersebut. Tugu gading Kartonyono ikon Kabupaten Ngawi dibangun tahun 2018 lalu.

"Kalau dilihat dari setelah pemeliharaan tugu, tahun ketiga memasuki tahun keempat ini baru kita lakukan pengecatan ulang," kata Sadli.

Spesifikasi Tugu Kartonyono Ngawi, Berat 8 Ton

Tugu Kartonyono Ngawi berada di simpang empat, di tengah kota Ngawi. Tugu tersebut berada di jalur penghubung Ngawi - Caruban untuk arah ke timur, arah ke selatan menuju Ngawi - Maospati. Sementara untuk arah barat menuju Solo dan sekitarnya.

Pada Tugu Kartonyono memiliki berbagai bentuk penyusun. Pada bagian bawah, sebuah tatakan berbentuk lingkaran sempurna dan berundak.

Tepat di atas tatakan, berdiri enam buah gading yang menopang sebuah gading raksasa berwarna emas. Bentuk gading representasi kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Ngawi.

Tugu Kartonyono tidak sekedar bangunan monumen yang statis. Tugu tersebut secara berkala akan berputar searah jarum jam. Sebab, di dalam bangunan tugu tersebut terdapat mesin penggerak otomatis.

"Kalau bahan tugu terbuat dari stainless steel. Kalau berat bagian yang dapat berputar itu 8 ton," kata Sadli.

Oleh karena berat 8 ton itu, Tugu Kartonyono sempat mengalami berhenti berputar. Moh Sadli menyebut, onderdil gerigi pada mesin pemutar rusal. "Giginya rompal," ucap Sadli.

Sadli menyatakan, idealnya seharusnya setiap tahun biaya pemeliharaan Tugu Kartonyono Ngawi itu di sesuaikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES