Peristiwa Nasional

Menko Perekonomian RI Tekankan Indonesia Serius Kembangkam EBT saat Bertemu UNIDO

Jumat, 23 September 2022 - 13:08 | 26.66k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat bertemu Direktur Jenderal UNIDO Gerd Muller di sela perhelatan TIIMM di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat bertemu Direktur Jenderal UNIDO Gerd Muller di sela perhelatan TIIMM di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah RI tengah serius mengembangkan EBT (Energi Baru Terbarukan) karena memiliki biaya yang sangat kompetitif.

Menko Perekonomian RI menyampaikan hal itu saat bertemu Direktur Jenderal UNIDO (United Nations on Industrial Development Organization) Gerd Muller di sela perhelatan Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM), di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/9/2022).

“Kami mengharapkan, dukungan dari UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi G20 Indonesia industry 4.0, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global,” ujar Menko Perekonomian RI.

Menko Perekonomian RI menambahkan, EBT juga dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri.

Upaya tersebut sangat didukung dengan potensi energi alternatif, yang sumber energinya berupa renewable energy yang dimiliki oleh Indonesia, diantaranya energi surya (solar), energi air (hydropower), dan energi tenaga bayu.

Untuk itu, Indonesia terus menguatkan kerja sama bilateral dengan beberapa negara untuk dapat meningkatkan investasi di sektor tersebut dan mendorong penerapan EBT sebagai pengganti sumber energi berbasis fosil di Indonesia.

Pembahasan terkait pengembangan industri EBT ini juga menjadi bahasan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan UNIDO.

Menko Perekonomian RI dan Dirjen Gerd Müller dalam kesempatan tersebut menyepakati bahwa kedua belah pihak terus berkomitmen meningkatkan kerja sama industri melalui program yang telah dicanangkan.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian RI didampingi oleh Menteri Perindustrian.

Menko Airlangga juga menjelaskan beberapa hal terkait upaya yang dilakukan Indonesia, di antaranya terkait phasing out pembangkit listrik berbasis batubara dan menggantinya dengan beberapa proyek energi terbarukan seperti cofiring batubara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, dan hydropower.

Menko-Airlangga-1.jpgPertemuan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dengan Direktur Jenderal UNIDO Gerd Muller di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian)

Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan instrumen alternatif seperti blended finance, terutama skema pembiayaan dengan menampung dana dari filantropi atau swasta, serta dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan, seperti ADB atau World Bank, untuk membantu dukungan pembiayaan pada program-program ekonomi hijau.

Secara garis besar, kerja sama Indonesia – UNIDO Country Pragramme (IUCP) fokus pada empat area utama yakni penguatan akses pasar dan industrial competitiveness, energi bersih dan berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan penguatan kerja sama dengan fokus kepada inovasi, digitalisasi dan industry 4.0.

Sebagai informasi, UNIDO merupakan salah satu pihak yang terus mengawal diskusi dalam G20 Trade, Industry, and Investment Working Group (TII – WG) sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu di sektor industri.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Gerd Müller menyampaikan bahwa UNIDO akan terus berkomitmen dalam mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan, termasuk pengembangan di sektor industri dan EBT.

“UNIDO akan terus berkomitmen mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan,” kata Dirjen Gerd Müller.

Dirjen Gerd Muller juga menyampaikan dukungannya untuk Presidensi Indonesia dalam KTT G20 pada November 2022 mendatang, dan menyampaikan juga usulan agar diwacanakan untuk mulai memikirkan perlunya African Union ikut bergabung menjadi Anggota G20, seperti European Union yang saat ini telah menjadi Anggota G20.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang COP 27. Terkait hal tersebut, Menko Perekonomian RI menyampaikan bahwa Indonesia memilih untuk lebih fokus pada upaya untuk mendorong realisasi dari berbagai komitmen yang telah direkomendasikan sebelumnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES