Ekonomi

Soal APBN dan APBD, Sri Mulyani: Semoga Kita Terus Menjaga Uang Negara

Kamis, 22 September 2022 - 23:13 | 76.16k
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (FOTO: dok pribadi)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (FOTO: dok pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu RI) Sri Mulyani dorong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa menjadi instrumen keuangan negara di pusat dan daerah untuk pulih dari Pandemi Covid-19.

"Semoga kita terus menjaga keuangan negara, APBN dan APBD secara terus bertanggung jawab untuk menjadi instrumen bagi Indonesia untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," jelasnya dikutip dari laman resmi Setkab RI, Kamis (22/9/2022).

Ia juga menuntut semua instansi agar mampu membangun tata kelola keuangan negara dan daerah secara akuntabel, tranparan, bertangungjawab, sekaligus dapat memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan.

"Kita melihat perjalanan Republik Indonesia di dalam membangun tata kelola keuangan negara dan keuangan daerah secara akuntabel, tranparans, bertanggung jawab," kata Sri Mulyani.

Tentu, lanjut dia, tak hanya sekedar dari sisi status hasil audit BPK dan mendapatkan opini WTP saja, namun yang sama dan penting adalah bagaimana APBN dan APBD bisa betul-betul bermanfaat.

"Instrumen keuangan negara di pusat dan daerah di dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia," jelasnya.

Terdapat Peningkatan

Sri Mulyani juga menyampaikan, tahun ini ada peningkatan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang mendapat opini WTP tersebut.

Ia menyampaikan, di tingkat daerah sebanyak 500 daerah memperoleh WTP atau mencapai 92,25 persen, naik dari tahun sebelumnya yang 89,7 persen.

Untuk di tingkat pusat, yakni sebanyak 83 dari 87 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) mendapat WTP.

Ia pun mengapresiasi hal tersebut. Kata dia, disaat situasi Pandemi Covid-19 masih bisa menjalankan fungsi pemerintahan dengan tetap menjaga akuntabilitas penggunaan keuangan negara.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih dalam suasana yang sangat-sangat extraordinary, luas biasa, tidak biasa, dan sangat kritis," katanya.

Ia menjelaskan, dalam situasi Pandemi Covid-19 banyak perubahan di dalam penganggaran yang harus dilakukan. Perkembangan situasi Pandemi Covid-19 menuntut pemerintah untuk mengubah anggaran secara cepat karena APBN dan APBD adalah instrumen countercyclical dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Sri Mulyani menilai, kebijakan penganggaran yang responsif terhadap situasi namun tetap akuntabel adalah suatu kombinasi yang tak mudah.

Ia juga menjelaskan, untuk menjamin penggunaan anggaran yang akuntabel dalam penanganan Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi itu, pihaknya juga berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga BPK.

"Saya bisa melihat di hampir semua titik-titik pengambilan keputusan, kita bahkan mengundang aparat penegak hukum untuk melihat sendiri. Sehingga ingin ditunjukkan bahwa niat baiknya itu terlihat, terbukti, karena salah satu yang dianggap sebagai korupsi adalah mens reanya, niatnya itu tidak baik," ujarnya.

"Sehingga pada saat kita menghadapi situasi yang sangat pelik di mana kita harus mengubah alokasi anggaran, mengubah kriteria, mengubah aturan, paling tidak bisa disaksikan bahwa kita tidak berniat buruk,” jelasnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta seluruh instansi pemerintah bisa terus menggunakan APBN dan APBD ini secara terus bertanggung jawab dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian dan tantangan global.

"Intinya adalah tidak boleh terlena dan berpuas diri meskipun luar biasa prestasi.

Ada yang tadi 15 kali, ada yang lebih dari 10 kali WTP, namun itu tidak boleh menjadi alasan kita terlena dan berpuas diri karena tantangan hari ini dan ke depan akan sangat-sangat rumit, dari sisi keuangan negara dan keuangan daerah jelas itu akan menjadi suatu tantangan yang tidak mudah,” ujar Menkeu RI Sri Mulyani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES