Indonesia Positif

Semprotan Hama Tenaga Surya Karya Mahasiswa Polije, Ekonomis dan Efisien

Kamis, 22 September 2022 - 19:47 | 66.41k
Alat semprotan hama tenaga surya yang diciptakan mahasiswa Prodi Keteknikan Pertanian bernilai ekonomis dan efisien. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Alat semprotan hama tenaga surya yang diciptakan mahasiswa Prodi Keteknikan Pertanian bernilai ekonomis dan efisien. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Inovasi mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) seolah tak ada habisnya. Usai menciptakan BBM dari limbah sampah plastik yang digagas Jurusan Teknik, kini mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian juga tak mau kalah saing. 

Alat penyemprot hama tenaga surya berhasil diciptakan Jovanca Alvareza, mahasiswa Prodi Keteknikan Pertanian. Ia menyebut, alat hasil inovasinya tersebut berasal dari limbah yang di daur ulang.

"Tangkinya ini berasal dari tangki pompa yang kemudian dihubungkan dengan panel surya (solar cell) dan aki," ujarnya kepada TIMES Indonesia. 

Ia juga mengungkapkan cara kerja alat penyemprot hama tenaga surya tersebut. Menurutnya, panel surya yang berfungi untuk menangkap sinar matahari yang kemudian disimpan didalam aki sehingga bisa mengubahnya menjadi energi listrik.

"Itu bisa dipakai selama 1 jam tanpa solar cell. Namun jika dalam penyemprotan menggunakan solar cell bisa dipakai hingga 3 jam," akunya. 

Sementara itu, Mahsus Nurmanto, Kepala Unit Humas dan Protokol Polije menuturkan, alat tersebut merupakan sebuah inovasi dari mahasiswa yang tujuannya untuk mengedukasi masyarakat bahwa, pihaknya bisa memberikan teknologi sederhana kepada masyarakat.

Alat-semprotan-hama-tenaga-surya-Polijie.jpgAlat semprotan hama tenaga surya yang diciptakan mahasiswa Prodi Keteknikan Pertanian bernilai ekonomis dan efisien. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia) 

"Sehingga bisa membantu proses mekanisasi pengerjaan pertanian di masyarakat. Dengan tenaga yang sedikit bisa menghasilkan cakupan semprotan yang luas," terang Mahsus.

Lebih lanjut, kata Mahsus, alat tersebut juga sangat efisien jika melihat tenaga kerja yang mengarah pada biaya produksi. "Karena sekarang tenaga kerja lebih mahal bisa diminimalisir menjadi murah jika menggunakan teknologi tersebut," jelasnya. 

Kendati demikian, ia berharap alat yang diproduksi oleh mahasiswa Polije tersebut bisa mengedukasi masyarakat untuk membuatnya secara mandiri karena menggunakan barang yang mudah dan murah didapat.

"Itu bisa menggunakan aki sepeda motor masing-masing. Kemudian harga panel surya juga terjangkau. Jadi masyarakat bisa mengubah alat semprot biasa menjadi yang berbasis tenaga surya," tutup Kepala Humas Polije

Diketahui biaya yang diperlukan untuk menghasilkan alat semprot hama tenaga surya tersebut sekitar Rp 500-600 ribu. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-8 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES