Peristiwa Daerah

Gadis Manis Siap Melayani Kesehatan Penyandang Disabilitas di Yogyakarta

Rabu, 21 September 2022 - 19:30 | 27.29k
Puji Hartono sedang merawat luka salah satu penyandang disabilitas dengan kasus dekubitus. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Puji Hartono sedang merawat luka salah satu penyandang disabilitas dengan kasus dekubitus. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Laju sepeda motor Puji Hartono berhenti di halaman rumah sederhana, milik ibu  Saliyem (63) warga dusun Ngireng ireng Sidomulyo Bambanglipuro Bantul. Tiga hari sekali petugas dari puskesmas Bambanglipuro ini, memberikan layanan perawatan kesehatan bagi Saliyem. Salah satu penyandang disabilitas dengan kasus dekubitus di wilayah Bambanglipuro Bantul.

Seperti sudah hafal dengan jadwal kunjungan petugas kesehatan. Penyandang disabilitas, Saliyem menyambut ramah kedatangan Puji Hartono. Setelah menanyakan kabar kesehatan pasiennya, Puji Hartono langsung melakukan perawatan luka yang berada di bagian pantat. Mulai membersihkan luka, mengolesi salep hingga menutup kembali dengan pembalut luka.

Sebelum berpamitan Puji Hartono memberikan informasi kepada Saliyem, tentang perkembangan lukanya. Serta memberikan nasehat terkait hal - hal yang boleh dan tidak boleh dilakukanuntuk mempercepat proses penyembuhan luka. Setelah semua pesan dipahami oleh Saliyem, Puji Hartono pamit untuk menuju rumah Ponirah. Pasien penyandang disabilitas kedua di dusun Turi Sidomulyo Bambanglipuro.

Di wilayah Bambanglipuro terdapat 4 penyandang disabilitas dengan kasus dekubitus. Masing - masing 2 di wilayah Sidomulyo dan Sumbermulyo. Setiap 3 hari sekali mereka akan mendapat layanan kesehatan secara home care. Menyusul keterbatasan meraka untuk menjangkau pusat layanan kesehatan umum. Melalui program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu.

Kasus dekubitus pada penyandang disabilitas biasa terjadi pads bagian pantat, punggung dan tumit. Menyusul tekanan dan gesekan yang berlangsung lama pada titik tersebut. Akibat kurang reposisi pada penyandang disabilitas. Sehingga kasus dekubitus dapat dicegah dengan sering melakukan perubahan posisi. Untuk mengurangi tekanan dan gesekan di satu titik dalam waktu lama.

Bila sudah terlanjur muncul luka, maka harus dilakukan perawatan secara intensif untuk menyembuhkannya. Proses penyembuhan sangat ditentukan oleh ukuran luka, perawatan, psikis dan asupan nutrisi. Sehingga membutuhkan dukungan berbagai pihak dalam proses penyembuhan. Berdasarkan pengalaman salah satu kasus dekubitus sembuh dalam satu bulan.

Layanan yang diberikan kepada Saliyem ini, merupakan bagian dari inovasi Gadis Manis. Akronim dari Menjaga Disabilitas Bermasalah Kronis, merupakan inovasi dari Badan Pelaksana Jaminan Kesehatan Sosial (Bapeljamkesos) DIY.  Dengan tujuan memberikan layanan home care bagi penyandang disabilitas. Untuk mendapat layanan kesehatan secara lengkap.

Kepala Bapeljamkesos DIY Henny Aprita menjelaskan, Gadis Manis merupakan pengembangan dari layanan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) terpadu. Sebuah layanan kesehatan secara lengkap di satu lokasi. Agar penyandang disabilitas tidak perlu berpindah lokasi. Untuk mendapat berbagai layanan kesehatan dalam waktu yang sama.

Layanan Jamkesus terpadu dipusatkan di puskesmas, aula kantor atau lokasi lain yang mudah dijangkau penyandang disabilitas. Namun pada perjalanannya, layanan Jamkesus terpadu belum menjangkau seluruh penyandang disabilitas. Karena sebagian penyandang disabilitas tidak dapat menjangkau titik layanan program jamkesus terpadu.

Menyikapi kondisi ini, dibutuhkan layanan home care bagi penyandang disabilitas yang tidak terjangkau program Jamkesus terpadu. Untuk itu Bapeljamkesos DIY meluncurkan inovasi Gadis Manis. Peluncuran dilakukan 15 September 2022, bersamaan dengan layanan Jamkesus terpadu di Bantul. Pada tahap awal Gadis Manja melayani penyandang disabilitas dengan kasus dekubitus. Menyusul tingginya kasus dekubitus pada penyandang disabilitas.

"Berdasarkan perhitungan dari sampel satu kelompok penyandang disabilitas pengguna alat bantu, terdapat 38 persen yang mengalami kasus dekubitus," jelas Henny Aprita saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/9/2022).

Inovasi Gadis Manis tidak hanya dapat diakses oleh penyandang disabilitas yang sudah masuk daftar program Jamkesus. Sebab berkerjasama dengan puskesmas dan Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK) akan melakukan penyisiran. Untuk dapat menemukan penyandang disabilitas yang belum mendapat layanan Jamkesus.

Pada perkembangannya inovasi Gadis Manis akan menjangkau kelompok masyarakat selain penyandang disabilitas, seperti lansia. Pengembangan juga akan dilakukan terhadap jenis layanan. Bukan sekedar pemeriksaan umum, tetapi termasuk vaksinasi, pemberian alat bantu dan pemeriksaan TORCH. Sehingga benar-benar menjadi inovasi dengan layanan paripurna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES