Peristiwa Daerah

Kisah Totalitas Mang Gana, Pegiat Literasi Ayah dari Bandung

Kamis, 22 September 2022 - 18:04 | 52.18k
Subchan Daragana atau Mang Gana, sosok pegiat literasi ayah. (Foto: dok. Mang Gana)
Subchan Daragana atau Mang Gana, sosok pegiat literasi ayah. (Foto: dok. Mang Gana)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – “Ayah, mengapa ada anak yang bisa membenci orangtuanya?”. Pertanyaan itu membuat Subchan Daragana gundah gulana. Sosok yang dikenal dengan sapaan Mang Gana ini sebenarnya dikenal sebagai pengusaha sukses asal Bandung. Namun, belum banyak yang tahu berbagai aktivitas sosialnya. Selain pernah memimpin Karang Taruna di Jawa Barat, ia juga merupakan seorang pegiat literasi ayah.

Mang Gana kemudian memutuskan untuk terjun memberikan literasi pentingnya peran ayah, berangkat dari pertanyaan yang membuatnya gundah tersebut. Tak terasa, kini sudah 7 tahun lamanya ia menekuni bidang tersebut. Padahal, sebelum aktif sebagai pegiat literasi ayah, Mang Gana bergelut di dunia wirausaha sudah sangat lama. Pengalaman pahit dan manis sudah ia rasakan ketika usia muda menekuni bisnis di bidang jasa marketing dari tahun 1995 di Bandung.

“Berliku cerita yang menghanyutkan hati, ribuan kisah pilu anak-anak yang kurang kasih sayang dari sosok sang ayah. Saya kemudian berupaya mengaktivasi bagaimana caranya supaya 100% ayah harus hadir di keluarga, bahwa 100% ayah harus utuh perannya. Saya terdorong, secara totalitas mengambil peran agar semakin banyak anak mendapatkan hak bahagianya, terutama hak asuh dari para ayah yang hebat,” papar Mang Gana bercerita tentang aktivitasnya sebagai pegiat literasi ayah di Bandung.

Mang-Gana-1.jpgMang Gana melakukan edukasi pentingnya literasi ayah. (Foto: dok. Mang Gana)

Andaikan semua ayah tahu, lanjut Mang Gana, bahwa dengan kita mencurahkan perhatian, memberikan pengasuhan, menghadirkan keteladanan bagi orang-orang yang kita cintai di rumah, dengan sendirinya keberkahan akan mendatangi kita.

“Secara Ajaib, segala kemudahan itu datang, setiap menghadapi kesulitan pasti sudah ada solusi yang sudah disiapkan atas Biidznillah. Hidup itu terasa mudah saja menjalaninya,” jelas Mang Gana.

Setelah banyak para ayah yang ditanyai Mang Gana, secara jujur kebanyakan mengakui semua ingin memberikan dedikasi terbaik. Selayaknya ayah bagi keluarganya, tapi terhalang dengan dalih-dalih kesibukan, seperti waktu banyak tersita untuk mencari nafkah, hanya punya sedikit waktu untuk menjemput ilmu, bahkan ada yang kebingungan harus dari mana memulainya.

“Sampai tidak tahu siapa yang bisa membimbing dan menjadi tempat sharing-nya, itulah rata-rata alasan yang kita temukan dan kita dengarkan,” paparnya.

Dengan berbekal pengalaman yang panjang, 7 tahun lebih diamanahi ruang gerak yang luas untuk menyusun formulasi bagaimana supaya jiwa dan ruh ‘keayahan” bisa teraplikasikan di rumah, di ruang-ruang yang haus akan peran ayah untuk dirasakan.

Mang-Gana-2.jpgMang Gana totalitas dalam menggaungkan literasi ayah. (Foto: dok. Mang Gana)

“Alhamdulillah tak terhitung banyaknya sampai saat ini para laki-laki yang bahagia tampil sebagai ayah yang berani, meneruskan kebaikan-kebaikan lewat keteladanan. Alasan Mang Gana bercerita ini kepada Anda adalah karena saya tahu dan pernah pada posisi Anda, agar sosok ayah dan akan menjadi seorang ayah tidak perlu mengalami kesalahan-kesalahan yang sama, agar seorang ayah layak dipanggil namanya sebagaimana fitrahnya,” ujar Mang Gana.

Mang Gana tahu betapa bingungnya para ayah ketika bertanya harus mulai darimana memulainya. “Saya merasa terpanggil dan sebagai bentuk syukur atas jutaan kebaikan yang diberikan Allah Subhanahuwata'ala yang Maha Rahman dan Rahiim,” tuturnya.

Mang Gana berkomitmen untuk terus berbagi kepada para ayah lainnya, supaya merasakan juga bagaimana indahnya menjadi ayah pembelajar. “Terutama Mang Gana sangat bahagia kalau semakin banyak para ayah yang sukses mencapai tujuannya,” kata Mang Gana, pegiat literasi ayah dari Bandung ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES